Jadi Pintu Keluar Masuk TKA Tiongkok, Pemprov Sultra Khawatirkan Potensi Virus Corona
Nasional

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sultra Andi Hasnah menyebutkan bahwa di Sulawesi tenggara banyak tenaga kerja asing (TKA) asal Tiongkok yang keluar masuk melalui bandara dan juga pelabuhan.

WowKeren - Pemerintah Republik Indonesia terus mewaspadai penyebaran virus corona. Virus yang berawal dari Wuhan, Tiongkok, telah menyebar hingga ke belasan negara hingga kini.

Pasalnya, di Indonesia sendiri tak sedikit tenaga kerja asing (TKA) asal Tiongkok yang keluar masuk. Di Sulawesi Tenggara misalnya, para TKA asal Tiongkok tersebut bekerja di perusahaan pemurnian nikel, Kecamatan Morosi Kabupaten Konawe.

Sebagai langkah antisipasi terhadap penyebaran virus yang belum ditemukan vaksinnya ini, Dinas Kesehatan Provinsi Sultra telah bekerja sama dengan Dinkes Konawe untuk melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap para TKA yang berada di PT Virtue Dragon Nickel Industry (VDNI) Morosi. "Di sana akan diadakan posko kesehatan," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sultra Andi Hasnah, Senin (27/1).

Menurutnya, mobilisasi TKA Tiongkok di provinsi tersebut harus menjadi perhatian khusus mengingat Tiongkok merupakan daerah asal virus tersebut berkembang. Dikatakannya, setiap hari ada TKA Tiongkok yang keluar masuk.


"Sultra potensi tersebar virus corona ini karena banyak pekerja Cina," lanjut Andi. "Kita di sini setiap hari ada tenaga kerja asing dari Cina yang masuk."

Untuk itu menurutnya, alangkah lebih baik jika ada upaya pemberhentian untuk mendatangkan TKA asal negeri tirai bambu tersebut. "Tapi kita juga tidak bisa terlalu agresif dengan kedatangan mereka. Kita tetap melalui standar operasional terutama mengenai penanganan infeksi emergency," imbuh Andi.

Para TKA tersebut masuk ke Sultra melalui Bandara Halu Oleo Kendari dan juga pelabuhan. Ia berharap agar Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) terus memantau kondisi kesehatan penumpang yang baru datang dari Tiongkok, baik itu WNI yang pulang dari sana maupun orang berkewarganegaraan Tiongkok sendiri.

Sementara itu, pihak KKP telah memasang alat pendeteksi suhu di pintu kedatangan. Jika dalam pemeriksaan tersebut ditemukan penumpang yang bersuhu lebih dari 38 derajat Celsius maka akan dilakukan penanganan lanjut. "Penumpang dengan suhu tubuh di atas 38 derajat celsius langsung dilakukan penanganan lanjutan untuk mengetahui penyebabnya," jelas Andi.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait