Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) menegaskan jika Pancasila tidak hanya penting sebagai ideologi negara namun juga penangkal yang ampuh bagi kampanye LGBT.
- Ruth Meliana
- Kamis, 13 Februari 2020 - 09:10 WIB
WowKeren - Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) baru-baru ini menekankan pentingnya Pancasila sebagai ideologi negara. Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Ketua MPR Ahmad Basarah dalam kunjungannya bersama dengan Ketua MPR Bambang Soesatyo dan Wakil Ketua MPR lainnya, Lestari Moerdijat di Gedung Trans Media.
Basarah juga mengatakan jika Pancasila tidak hanya penting sebagai ideologi negara saja, namun juga penting sebagai penangkal yang ampuh bagi segala kampanye liberal seperti kaum Lesbian, Biseksual, Gay, dan Transgender (LGBT). Menurutnya, saat ini paham liberal seperti LGBT sudah mulai masuk ke mana-mana.
Basarah juga tidak hanya menyoroti LGBT saja, namun juga berbagai kemunculan paham lain seperti fundamentalisme dan ekstremisme yang dinilai dapat mengancam keutuhan NKRI. Munculnya paham-paham tersebut dinilai Basarah lantaran pemerintah kerap mengabaikan ideologi bangsa dalam kurun waktu tertentu.
Oleh sebab itu, ideologi Pancasila dinilai Basarah dapat menjadi filter terhadap berbagai kampanye yang tidak sesuai dengan hukum di Indonesia. "Di Indonesia kita boleh menghormati hak asasi dunia, tetapi ketika masuk Indonesia kita punya filter yang namanya Pancasila," ujar Basarah, Rabu (12/2).
Salah satu permasalahan yang saat ini serius menurut Basarah adalah banyaknya negara di Asia dan Eropa yang telah melegalkan pernikahan sesama jenis. Terkait kemungkinan Indonesia akan melegalkan pernikahan sesama jenis, Basarah menyatakan jika dirinya telah bertanya ke beberapa pemuka agama dimana semuanya menyatakan pernikahan sesama jenis itu dilarang.
"Saya kira bukan hanya sila Ketuhanan Yang Maha Esa," jelas Basarah. "Sila-sila lain juga saling melengkapi bahwa (LGBT) itu tidak sesuai dengan kepribadian bangsa di Indonesia."
"Masak kita kalah dengan ikan di laut, ikan yang tidak diberi akal saja, daging yang kita makan itu tidak asin padahal hidup di laut yang asin karena memiliki insang untuk menyaring," sambungnya. "Bangsa Indonesia ditakdirkan Tuhan memiliki nilai Pancasila saya kira harus menyaring."
(wk/lian)
