Pasien Suspect Virus Corona yang Meninggal di Indonesia Sudah Ada 2 Orang
Nasional

Seorang WN Singapura berstatus suspect virus Corona yang dirawat di Batam dilaporkan meninggal pada Sabtu (22/2) pekan lalu. Dengan demikian, setidaknya ada 2 orang pasien suspect virus Corona yang meninggal di Indonesia.

WowKeren - Seorang pasien berstatus suspect virus Corona (COVID-19) yang sempat dirawat di RSUP dr Kariadi Kota Semarang, Jawa Tengah, dilaporkan meninggal pada Minggu (23/2). Selain itu, ada pula warga negara (WN) Singapura yang menjadi pasien suspect virus Corona dan meninggal saat diisolasi di RS Badan Pengusahaan Batam. Dengan demikian, setidaknya ada 2 orang pasien suspect virus Corona yang meninggal di Indonesia.

WN Singapura yang dirawat di Batam tersebut bernama Alias bin Ali. Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam Didi Kusmarjadi menjelaskan bahwa berdasarkan hasil tes akhirnya, WN Singapura tersebut dinyatakan negatif virus Corona.

"Hasil lab menunjukkan yang bersangkutan negatif COVID-19," jelas Didi dilansir CNN Indonesia, Kamis (27/2). "Dari awal kami sudah yakin bahwa ini bukan terserang virus Corona. Tapi untuk antisipasi, kita lakukan uji lab dan hasilnya negatif."

Jenazah Alias pun dimakamkan di Batam. "Pasien dimakamkan seperti biasa, karena statusnya negatif virus Corona," tutur Direktur RS Badan Pengusahaan Batam, Sigit Royanto, dilansir Tempo pada Jumat (28/2).


Sementara itu, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto telah mengungkapkan alasan kematian pasien suspect virus Corona di Semarang. Pasien yang identitasnya dirahasiakan tersebut dinyatakan meninggal akibat virus H1N1 yang biasanya menyebabkan penyakit flu babi.

"Ini bukan COVID-19, ini ketemunya adalah H1N1 yang seperti biasa itu, flu," jelas Menkes Terawan di Kantor Kemenko bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) pada Kamis (27/2) hari ini. "Itu sudah dipastikan lho, hasilnya PCR (polymerase chain reaction). Dua kali. Karena Corona negatif dilakukan PCR berikutnya."

Sebelumnya, pasien di Semarang tersebut dimakamkan dengan mengikuti prosedur pencegahan virus Corona. Jenazah pasien tersebut diketahui dibungkus dalam plastik.

Terkait hal tersebut, Terawan pun menjelaskan bahwa prosedur pemakaman itu dilakukan karena pasien terjangkit virus yang bisa menginfeksi. Oleh sebab itu, pemakaman dilakukan sesuai standar yang berlaku supaya virus H1N1 yang biasanya menyebabkan penyakit flu babi tersebut tidak menular ke masyarakat sekitar.

"Lho kan sama, infeksius. Ya waktu itu kan belum ketemu," jelas Terawan. "Ini kan hasil setelah jenazahnya dimakamkan, baru keluar."

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait