Kerap Menebar Teror, Kapolda Akui Sulit Tuntaskan Persoalan KKB
Nasional

Aksi teror yang dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang menyerang di area sekitar PT Freeport Indonesia meresahkan warga. Sayangnya, polisi mengaku kesulitan menyelesaikan persoalan ini hingga tuntas.

WowKeren - Teror yang dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di area sekitar PT Freeport Indonesia membuat banyak warga sekitar ketakutan. Akibatnya, warga Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua, pun banyak yang memutuskan untuk mengungsi ke Timika.

Aparat gabungan TNI-Polri hingga saat ini terus melakukan pengejaran untuk menegakan hukum terhadap KKB di Tembagapura. Sayangnya, meski dilakukan pengejaran hingga kini aparat masih belum berhasil menangkap ataupun menumpas komplotan tersebut.

Kapolda Papua, Irjen Pol Paulus Waterpauw mengakui bahwa pihaknya kesulitan dalam melakukan penegakan hukum terhadap Kelompok Kriminal Bersenjata di Tembagapura, Mimika. Menurutnya, kesulitan membasmi KKB disebabkan kelompok ini sering menjadikan masyarakat sebagai tameng untuk berlindung.

“Cara mereka memasuki suatu wilayah itu tidak seperti kelompok bersenjata lain yang jalan dengan menenteng atau memikul senjata kemudian melakukan iring-iringan memasuki satu areal," ujar Paulus Waterpauw di Jayapura, Rabu (11/3) malam. "Tapi mereka datang sebagai masyarakat dan berbaur dengan masyarakat lainnya. Sehingga disaat itu kami juga tidak bisa melakukan sesuatu terhadap mereka."


“Jadi kelompok ini selalu menjadikan masyarakat itu sebagai tameng untuk berlindung dari kejaran aparat," sambungnya. "Jadi masyarakat ini adalah keluarga dan kerabat yang memang memilki hubungan keluarga. Hal ini yang membuat kami kesulitan dalam menangkap mereka."

Selain permasalahan tersebut, kondisi geografis yang terdiri dari pegunungan yang sangat menyulitkan aparat gabungan dalam melakukan pengejaran KKB. Pasalnya, kelompok ini sangat menguasai medan dan cepat melarikan kedalam hutan usai melakukan penembakan atau penyerangan.

“Keadaan geografis yeng terdiri dari pegunungan juga menjadi salah satu kendala dalam upaya pengejaran terhadap kelompok ini," tuturnya. "Sementara mereka sangat menguasai medan, sehingga saat kami hadang di satu jalur, mereka malah menggunakan jalur lain yang sudah mereka kuasai."

Untuk menangkap KKB, pasukan gabungan Polri-TNI perlu menunggu agar kelompok tersebut untuk terpisah dari masyarakat. "Jadi untuk bisa menangkap mereka, maka kami harus menunggu hingga mereka berpisah dengan masyarakat. Saat mereka terpisah itulah maka kita kejar dan tangkap,” jelasnya.

(wk/nidy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru