'Jeritan' Peritel yang Merugi Karena Corona, Ngaku Belum Diperhatikan Pemerintah
Nasional

Adanya wabah virus corona (Covid-19) membuat sektor ekonomi terdampak. Seperti para penyewa toko di mal serta peritel yang omzetnya menurun drastis karena adanya pembatasan aktivitas masyarakat demi menghindari penyebaran virus.

WowKeren - Mewabahnya virus corona di Indonesia menyebabkan berbagai dampak negatif. Seperti sejumlah sektor yang merugi dengan merebaknya wabah ini.

Dengan adanya pembatasan aktivitas publik untuk mencegah penyebaran virus, sejumlah pengusaha penyewa toko di mal (tenant) pun merugi. Ketua Umum Himpunan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) Budihardjo Iduansjah mengaku toko-toko di mal mengalami penurunan pengunjung dan pendapatan yang sangat besar.

Mal yang mengalami kerugian terbesar saat ini ada di DKI Jakarta. Pasalnya, jumlah kasus penularan virus corona cukup tinggi di ibu kota.

"Iya yang di DKI (Jakarta) terutama, memang mengalami penurunan sangat besar," ujar Budihardjo dilansir Detikcom, Rabu (18/3). "Baik penurunan pengunjung dan pendapatan."

Budihardjo pun mempertanyakan kapan pemerintah ikut turun melihat masalah yang dihadapi pihaknya. "Sektor ritel ini, kami belum dapat perhatian sama sekali dari pemerintah, sektor pariwisata saja sudah. Ritel belum," katanya.


Menurutnya toko-toko di mal banyak yang juga jadi peritel. Ia mengatakan bahwa sektor ritel saat ini butuh perhatian karena banyak mempekerjakan pegawai. Bisnis ritel sendiri dinilai berada di garis depan untuk menyiapkan kebutuhan masyarakat.

"Kami ini sektor hilir, distribusi, yang mempekerjakan banyak tenaga kerja. Banyak yang usaha kami jadi frontliner yang tidak bisa untuk tidak melayani masyarakat," ungkapnya. "Maka kami mau kami ini tetap diperhatikan juga."

Tak sampai situ, ia juga menjelaskan bahwa omzet harian mal telah ambles hingga 50 persen akibat virus corona. Hal ini berlaku pada toko baju hingga supermarket di mal.

"Omzet aja ya bisa turun 50 persen," tuturnya. "Toko baju, toko sepatu, toko tas, supermarket di mal, ini semua terdampak juga."

Oleh karena itu, ia meminta agar pemerintah bisa memberikan insentif pajak kepada pihaknya. Serta mendorong agar perbankan meringankan bunga pinjaman.

"Ya kalau ke pemerintah ya kami jelas minta keringanan pajak atau penghapusan pajak perusahaan," pungkasnya. "Termasuk apa bunga bank bisa dibantu."

(wk/nidy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru