Kakak laki-laki Goo Hara, Goo Ho In merinci tentang hubungan sang adik dengan ibu mereka. Ia menceritakan apa yang terjadi ketika ibunya mengunjungi Hara setelah mencoba bunuh diri.
- Chusnul Chotimah
- Kamis, 19 Maret 2020 - 11:44 WIB
WowKeren - Kakak laki-laki Goo Hara, Goo Ho In mengumumkan rencananya untuk menyerukan tindakan demi "Undang-Undang Goo Hara". Baru-baru ini ia duduk untuk wawancara guna membahas apa yang menyebabkan ia memperjuangkan undang-undang ini.
Goo Ho In ingin membuat undang-undang ini untuk mencegah orang lain dari menderita apa yang harus ia alami dengan ibunya setelah kematian dini saudara perempuannya. Ibu mereka telah meninggalkan keluarga ketika mereka masih anak-anak, dan tidak memiliki kontak apa pun yang tumbuh dewasa. Tapi sang ibu baru-baru ini mengklaim warisan atas harta Goo Hara.
Goo Ho In dan ibunya belum melakukan kontak sejak pemakaman Goo Hara di mana sang ibu meminta uang segera setelah peti matinya dibawa. Mereka telah memasuki perselisihan hukum ketika sang ibu menunjuk perwakilan hukumnya sendiri.
Sang ibu mengklaim bahwa sebagai ibu Goo Hara, ia harus menerima 50 persen dari pembagian warisan. Namun ayah kandung Goo Hara telah keluar untuk menyangkal permintaan absurd semacam itu. Ia juga telah memberikan 50 persen bagiannya kepada Goo Ho In. Untungnya, ayah dan saudara lelaki Goo Hara dapat menyelesaikannya dengan pengacara mereka.
Goo Ho In mengungkapkan bahwa ibu mereka mencoba merekam percakapan yang mereka lakukan selama pemakaman Goo Hara. Ia marah oleh keserakahannya untuk uang meskipun meninggalkan anak-anaknya ketika mereka masih kecil. Ia belum melakukan kontak langsung dengan ibunya sejak pemakaman, tapi sang ayah terus mendukung dan memperjuangkannya selama perselisihan yang sedang berlangsung.
Goo Ho In merinci tentang hubungan Goo Hara dengan ibu mereka. Goo Hara sedang menjalani perawatan untuk depresinya ketika ia memutuskan untuk mencari ibunya untuk pertama kalinya dalam 20 tahun.
Hanya beberapa bulan kemudian, Goo Hara terjebak dalam skandal dengan mantan pacarnya terkait kekerasan dan penyerangan. Karena Goo Ho In bukan wali sahnya, mereka harus menghubungi ibu mereka untuk datang ke rumah sakit tempat Hara dirawat.
"Adikku mencari mereka (orangtua) pada 2017. Setelah kejadian pada 2018, dia belum bertemu mereka atau menghubungi mereka sejak itu," kata Goo Ho In.
"Pada saat itu, saudara perempuanku minum pil untuk depresinya dan tubuhnya tidak baik-baik saja. Dokternya menyarankan 'mengisi lubang-lubang di hatinya' dan pergi mengunjungi orangtua kami. Dia bertemu mereka, dan dia bahkan mengatakan kepadaku, 'Temui mereka sebelum kau menikah.'"
"Setelah dia mencoba bunuh diri pada 2018, aku tidak bisa bertindak sebagai wali sehingga kami harus menghubungi orangtua kami, dan kami semua pergi ke rumah sakit bersama."
Goo Ho In dan ibunya berbicara untuk pertama kalinya dalam 20 tahun. Ia mengatakan rasanya seperti sedang berbicara dengan seorang wanita asing yang ia temui di jalan. Meskipun sang ibu mencoba membuat alasan untuk tindakannya di masa lalu, ia tidak terbuka untuk mendengarkan bagaimana tindakannya menyebabkan penderitaan seumur hidup bagi anak-anaknya.
Goo Ho In mengatakan, "Kami berbicara tentang masa lalu sebentar. Aku bertemu seseorang yang belum pernah kulihat dalam 10 tahun, seseorang yang kubenci selama ini, jadi tidak banyak yang bisa kukatakan."
"Tidak ada yang istimewa, dan itu pada dasarnya seperti bertemu seorang wanita asing di jalan. Dia memberi tahuku bagaimana dia dan ayahku berkelahi, yang membuatnya pergi dari rumah, tapi dengan sederhana, dia meninggalkan kami. Jadi aku bahkan tidak repot-repot mendengarkannya."
"Dia tidak mengakui bahwa dia meninggalkan kita. Pada akhirnya, dia telah meninggalkan kami dan aku harus tumbuh dalam situasi yang sulit ketika tidur di pom bensin dan pergi ke sekolah. Aku tumbuh dengan membenci sekaligus merindukan ibuku, tapi setiap kali aku mencoba untuk berbicara dengannya sekarang, dia tidak pernah mencoba untuk memahami sisi ceritaku."
Ketika saudara laki-laki Hara datang ke kamar rumah sakit dengan ibu mereka, Hara menyuruhnya pergi. "Aku memasuki kamar rumah sakit dengan ibu kami, tapi ketika ibuku mencoba berbicara dengannya, dia menyuruhnya pergi. Hara bertanya kepadaku, 'Kenapa kau membawanya ke sini?' Aku mengatakan kepadanya, 'Aku tidak bisa menjadi wali sahmu, jadi aku terpaksa membawanya.' Dia menjawab, 'Aku merasa tidak nyaman. Suruh dia kembali ke Gwangju.'"
(wk/chus)
