Pemerintah kembali memperbarui jumlah kasus positif COVID-19 di Indonesia pada Kamis (26/3) sore. Pemerintah mencatat ada 103 kasus positif baru, namun jumlah pasien yang meninggal dunia lebih menyita perhatian.
- Elvariza Opita
- Kamis, 26 Maret 2020 - 16:19 WIB
WowKeren - Laju penambahan pasien positif COVID-19 di Indonesia kian hari makin meresahkan. Seperti diungkap dalam konferensi pers Kamis (26/3) hari ini, terdapat tambahan 103 kasus positif dalam rentang 24 jam terakhir.
Rentang 24 jam yang dimaksud adalah sejak Rabu (25/3) pukul 12.00 WIB kemarin hingga Kamis pukul 12.00 WIB hari ini. Dengan demikian, saat ini, total terdapat 893 kasus positif COVID-19, dengan 780 diantaranya sedang dalam proses perawatan.
"Ada penambahan kasus konfirmasi positif sebanyak 103 orang," ujar Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona, Achmad Yurianto, dalam konferensi persnya di Gedung Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Kamis (26/3). "Sehingga totalnya 893 (kasus)."
Dari ratusan kasus itu, sebanyak 515 diantaranya berada di DKI Jakarta, disusul oleh Jawa Barat dengan 78 kasus positif, dan Banten dengan 67 kasus. Sedangkan untuk wilayah di luar Pulau Jawa, Sulawesi Selatan menjadi yang terbanyak dengan 27 kasus positif.
Saat ini kasus positif COVID-19 bak sudah merata di Indonesia, dengan menjangkiti 27 provinsi. Di luar ratusan kasus tersebut, sebanyak 20 pasien sudah dikonfirmasi positif terjangkit COVID-19 namun masih dalam investigasi di lapangan sehingga belum dipetakan, sebagaimana dikutip dari covid19.go.id.
Pada kesempatan yang sama, Yuri juga sempat membeberkan data terkini terkait pasien yang sembuh dan meninggal dunia. Total ada 35 pasien yang sudah dinyatakan sembuh, dengan 4 diantaranya baru dikonfirmasi dalam 24 jam terakhir.
Tetapi jumlah pasien positif yang meninggal dunia lah yang sangat menarik perhatian. Sebab ada tambahan 20 pasien positif COVID-19 yang meninggal dunia dalam rentang 24 jam terakhir, dengan demikian totalnya mencapai 78 kasus.
Angka ini tentu tak bisa dipandang sebelah mata, sebab secara otomatis langsung membuat tingkat kematian akibat COVID-19 di Indonesia kembali melonjak. Bila kemarin presentase kematiannya sudah turun ke "kepala 7", kini kembali melonjak ke 8,7 persen, atau bertambah lebih dari satu persen dibandingkan kemarin.
Tingkat kematian akibat COVID-19 di Indonesia memang menjadi perhatian banyak orang, tak hanya secara nasional tetapi juga internasional. Tingkat kematian ini begitu tinggi, dengan beberapa diantaranya dialami oleh tenaga medis yang semestinya menjadi garda terdepan dalam mengentaskan masalah wabah virus Corona.
(wk/elva)
