Saingi Wabah Virus Corona, Kasus DBD di Nusa Tenggara Timur Tembus 4000 Orang Lebih
Nasional

Selain wabah virus corona (covid-19), kasus demam berdarah (DBD) di Indonesia cukup mengkhawatirkan. Data dari Januari 2020 hingga saat ini, kasus DBD mencapai ribuan.

WowKeren - Penyebaran wabah virus corona (COVID-19) di Indonesia semakin melonjak tajam setiap harinya. Per Jumat (27/3), kasus positif corona mencapai 1046 pasien dengan 87 pasien meninggal dan 46 orang dinyatakan sembuh.

Selain wabah virus corona, kasus demam berdarah dengue (DBD) sebaiknya jangan dianggap remeh. Dilansir dari Kompas, sebanyak 47 orang penderita DBD meninggal dunia di Nusa Tenggara Timur (NTT). Data tersebut terhitung sejak awal Januari 2020 hingga hari ini, Jumat (27/3).

"Ini data terbaru DBD di NTT yang kita terima dari Dinas Kesehatan Provinsi NTT," ujar Kepala Biro Humas dan Protokol Setda NTT Marius Ardu Jelamu saat dihubungi pada Jumat sore.

Marius menjelaskan jumlah penderita DBD di provinsi tersebut mencapai 4.304 jiwa dengan tingkat kematian sebesar 1,09 persen. Ribuan penderita DBD tersebut tersebar di 22 kabupaten dan kota di NTT.

Sementara itu, untuk 4.304 warga yang terjangkit DBD, terbanyak berasal Kabupaten Sikka, yakni 1.485 orang. Kemudian disusul Kota Kupang 462 orang, Kabupaten Belu 530 orang, dan Kabupaten Alor 382 orang.


Sedangkan untuk 18 kabupaten lainnya, angka penderita di bawah 200 orang. Marius menjelaskan, jumlah penderita yang terjangkit dan meninggal akibat DBD itu dihitung sejak Januari hingga Maret 2020 "Angka penderita DBD hingga saat ini cenderung menurun," kata Marius.

Sementara itu, baik corona maupun DBD sama-sama menunjukkan gejala demam. Oleh sebab itu, Direktur Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Kemenkes Siti Nadia Tarmizi sempat mengimbau agar masyarakat tidak mengesampingkan gejala demam yang mereka alami.

"Takutnya karena fokus corona, lalu demam satu atau dua hari dan kemudian tidak menunjukkan gejala," ujar Siti beberapa waktu lalu. "Masyarakat tidak menganggap adanya kemungkinan terjangkit demam berdarah."

Perlu dicatat bahwa dalam kasus demam berdarah, masa kritis justru terjadi pada hari ketiga dan keempat, dimana pada waktu ini suhu sudah mulai menurun. Karena demam sudah menurun maka sang penderita berpikir dirinya sehat, padahal tidak.

Sepanjang Januari hingga awal Maret, 94 orang dilaporkan meninggal dunia akibat terjangkit demam berdarah. Kasus kematian akibat DBD banyak terjadi di zona merah seperti Nusa Tenggara, Jawa Barat, dan Jawa Timur. Adapun secara nasional, total kasus DBD mencapai lebih 14.716.

(wk/tria)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait