Cerita Jenazah Pasien COVID-19 Ditolak Warga Di TPU, Lantas Bagaimana?
Nasional

Cerita sedih datang dari Sulawesi Selatan dimana jenazah seorang pasien positif corona ditolak oleh warga saat hendak dimakamkan di TPU setempat. Lantas bagaimana?

WowKeren - Korban meninggal akibat virus corona (COVID-19) di Indonesia semakin meningkat setiap harinya. Pasien yang meninggal akibat COVID-19 juga tetap diberikan penanganan khusus dan ketat saat pemakaman demi mencegah penularan virus.

Baru-baru ini, cerita menyedihkan datang dari Sulawesi Selatan (Sulsel). Seorang pasien positif corona yang telah meninggal dunia tidak dapat dimakamkan di sebuah TPU lantaran menerima penolakan dari warga setempat.

Cerita ini disampaikan oleh Wakil Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman. Ia mengungkapkan jika jenazah yang ditolak oleh warga tersebut merupakan seorang kenalannya. Beruntung, jenazah tersebut akhirnya bisa diterima di TPU lainnya.

Meski demikian, Andi menyayangkan tindakan warga yang menolak jenazah seniornya tersebut dimakamkan di TPU tersebut. Pasalnya, ia menegaskan jika pemakaman korban jiwa COVID-19 pastinya telah sesuai dengan standar dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

”Itu kebetulan yang meninggal (dan ditolak di TPU) senior saya, alhamdulillah sudah diterima di Pemakaman (TPU) Sudiang (Makassar),” cerita Andi dalam keterangannya seperti dilansir dari Detik di Makassar, Selasa (31/3). “Sebenarnya kalau soal pemakaman, yang penting protap WHO (dijalankan).”


WHO sendiri hingga saat ini tidak mengeluarkan instruksi agar jenazah korban corona dikuburkan di pemakaman khusus. Bahkan, WHO memperbolehkan korban dimakamkan di TPU dengan SOP yang berlaku.

”Pada waktu kita mengantar, kemudian proses untuk mensalatkan bagaimana,” terang Andi. “Kemudian untuk dikuburkan bagaimana, nah ini perlu sosialisasi (ke masyarakat).”

”Bahwa pada waktu dikuburkan (korban COVID-19) itu sudah tidak ada persoalan ketika sudah memenuhi standar WHO,” sambungnya. “Tidak mungkin kita mengarahkan ke tempat-tempat umum kalau itu akan berdampak ke lingkungan sekitar.”

Terakhir, Andi juga menegaskan jika seluruh korban positif corona di Sulsel akan dimakamkan sesuai standar yang ada. Menurutnya, saat ini perlu diadakan banyak sosialisasi kepada masyarakat seputar corona agar tidak muncul diskriminasi terhadap korban.

”Setidaknya ada ketentuan tidak boleh di perkuburan umum tentu kita carikan lokasi khusus, tapi itu tidak ditetapkan oleh WHO,” ujar Andi. “Jadi ini perlu sosialisasi di masyarakat supaya tidak ada miskomunikasi. Jadi bukan persoalan tempat pemakamannya, tetapi proses pada waktu mengantar jenazah.”

(wk/lian)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait