Universitas Islam Negeri (UIN) Malang telah menciptakan teknologi ‘kabut anti virus’ untuk memerangi wabah virus corona (COVID-19), bagaimana cara kerjanya?
- Ruth Meliana
- Rabu, 01 April 2020 - 16:39 WIB
WowKeren - Kasus virus corona (COVID-19) di Indonesia terus mengalami peningkatan yang cukup signifikan setiap harinya. Dilansir covid.go.id hingga Rabu (1/4), kasus corona di Indonesia mencapai 1.528 pasien positif.
Kasus yang semakin meningkat setiap harinya di Indonesia membuat berbagai lembaga maupun perguruan tinggi berpartisipasi untuk melakukan tindakan pencegahan. Salah satunya adalah Universitas Islam Negeri (UIN) Malang yang telah menciptakan suatu inovasi baru.
UIN Malang membuat inovasi bernama KAVI atau Kabut Anti Virus. Alat ini diciptakan oleh kedua dosen UIN Malang yaitu Sri Harini dan Imam Tazi dengan dibantu sejumlah mahasiswa.
Imam menjelaskan jika penggunaan alat ini sangat sederhana. Nantinya, cairan disinfektan atau hand sanitizer ataupun alkohol 60 persen akan dimasukkan ke dalam kotak.
”KAVI bertujuan untuk mencegah penularan COVID-19 pada tubuh yang akan menggunakan alat ini," terang Imam seperti dikutip dalam video profile KAVI. “Cairan tersebut akan digetarkan oleh sebuah alat yang pada akhirnya akan menjadi sebuah kabut. Kabut inilah yang akan dimasukkan ke dalam sebuah bilik yang telah disediakan.”
Kabut yang telah dimasukkan ke dalam bilik tersebut nantinya dapat digunakan oleh orang-orang. Imam mengatakan jika orang-orang hanya perlu menggunakan alat ini selama 15-30 detik demi memastikan virus telah mati.
”Diharapkan untuk tidak melebihi batas waktu yang telah ditentukan karena cairan yang dipakai ini jika terkena kulit dalam waktu yang lama,” terang Imam. “Dapat menyebabkan kerusakan pada kulit.”
”Dengan adanya KAVI ini diharapkan mampu mengurangi penularan virus COVID-19, serta ketakutan masyarakat akan virus ini,” sambungnya. “Selain itu, inovasi ini diharapkan mampu menjadi sebuah solusi untuk mencegah penularan dari virus COVID-19.”
(wk/lian)