Pemkot Tegal Janjikan Sembako Gratis Selama Isolasi Wilayah, Warga Justru Diminta Bayar Rp 86 Ribu
Nasional

Menurut Ketua Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 Kota Tegal, Johardi, pihaknya akan memberikan bantuan berupa sembako kepada masyarakat miskin secara gratis, bukannya lewat cara pasar murah.

WowKeren - Kota Tegal menjadi salah satu daerah pertama yang mengumumkan isolasi wilayah demi menekan laju penyebaran virus corona (Covid-19). Wali Kota Tegal, Dedy Yon Supriyono, berencana menutup akses masuk ke Tegal mulai 30 Maret hingga 30 Juli 2020.

Dedy juga menjanjikan adanya bantuan untuk warga miskin di tengah isolasi wilayah tersebut. "Masih dilakukan koordinasi untuk data warga yang akan menerima. Tiap tiap kelurahan akan diminta data nama-nama warga yang dikategorikan miskin. Dalam waktu dekat. Kalo data sudah fix langsung dibagikan," tutur Ketua Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 Kota Tegal, Johardi, dilansir detikcom pada Rabu (1/4) hari ini.

Menurut Johardi, bantuan tersebut akan diberikan secara gratis, bukannya lewat cara pasar murah. "Bantuan sembako, untuk orang miskin gratis dan beda dengan pasar murah. Sedangkan untuk yang pasar murah hari ini masih berproses," lanjut Johardi.

Kini, isolasi Kota Tegal telah memasuki hari kedua. Lantas bagaimana realisasi janji tersebut?

Warga Desa Kejambon, Kecamatan Tegal Timur, Kota Tegal, Yuniati, mengakui memang ada sembako dari pemerintah. Namun, warga harus membayar Rp 86 ribu untuk mendapatkan sembako tersebut.


"Iya saya dapat kabar kalau ada sembako dari pemerintah selama lockdown lokal," tutur Yuniarti melansir Suara.com pada hari ini. "Namun setelah tiba di tempat pengambilan malah disuruh bayar."

Sembako tersebut berisi 5 kilogram beras, 2 kilogram gula, dan 1 kilogram minyak. Yuniarti awalnya disuruh mengumpulkan Kartu Keluarga (KK), namun ia akhirnya tidak jadi mengambil sembako tersebut karena tak punya uang.

"Ya saya tidak jadi ambil soalnya tidak punya uang. Sekarang bingung mau makan apa," ungkap Yuniarti. "Bekerja aja tidak boleh. Saya bingung mau gimana memenuhi kebutuhan keluarga. Apalagi saya adalah tulang punggung keluarga."

Hal yang berbeda dialami oleh warga Serayu, Kecamatan Tegal Timur, bernama Yuliani. Saat mendengar ada bantuan sembako dari Pemkot Tegal, Yuliani bergegas ke Kelurahan. Sayangnya, pihak Kelurahan justru tak mengetahui soal bantuan sembako dari Pemkot tersebut.

"Ya saya sudah tidak tau mau gimana lagi," pungkas Yuliani. "Sudah senang saya mendapatkan bantuan sembako, eh malah setelah ke Kelurahan malah tidak tahu soal itu."

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru