Paskah Di Gereja Ditiadakan Akibat Virus Corona, PGI Beri Saran Alternatif
Nasional

Paskah di gereja-gereja ditiadakan akibat pandemi virus corona (COVID-19), PGI memberikan tiga saran alternatif pilihan yang bisa dilakukan dalam perayaan ini.

WowKeren - Pemerintah Indonesia telah mengimbau masyarakat untuk melakukan physical distancing hingga mengurangi aktivitas di luar rumah. Selain itu, warga juga diminta untuk menghindari keramaian dan melakukan isolasi diri secara mandiri demi mencegah penularan COVID-19.

Kementerian Agama (Kemenag) sendiri telah mengimbau agar perayaan Paskah di gereja selama pandemi ditiadakan. Imbauan pemerintah tersebut diterima sepenuhnya oleh Persekutuan Gereja-gereja Indonesia (PGI).

Sebagai gantinya, PGI memberikan beberapa alternatif yang bisa dilakukan. Apalagi, PGI juga telah menerima banyak laporan dari gereja yang kebingungan terkait perayaan Paskah.

Puncak perayaan Paskah sendiri akan dilangsungkan pada 12 April 2020. PGI memahami kebingungan sejumlah gereja, namun tetap menegaskan jika masa pandemi ini masih berlangsung sehingga akan berbahaya jika Paskah tetap dilakukan masyarakat di gereja.

"Kami memahami kegelisahan dan kebingungan banyak Gereja,” kata Ketua Umum PGI, Pendeta Gomar Gultom seperti dilansir dari Detik, Minggu (5/4). “(Kebingungan) dalam menyikapi tradisi Perjamuan Kudus yang kita lakukan di seputar masa raya Paskah, entah pada hari Kamis Putih, Jumat Agung, atau Minggu Paskah.”


PGI lantas mempersilahkan gereja-gereja dalam mengambil kebijakan masing-masing terkait perayaan Paskah. Meski demikian, PGI mengingatkan agar setiap kebijakan yang diambil didasari tanggung jawab dalam memastikan keamanan jemaat.

”Oleh karena itu, kami ingin memberikan pertimbangan kepada gereja-gereja anggota PGI agar dapat mengambil kebijakan dan keputusan gerejawi masing-masing,” jelas Pendeta Gomar. “Yang dapat dipertanggungjawabkan secara teologis, sekaligus tetap di dalam koridor memperjuangkan dan memelihara kehidupan di masa pandemi COVID-19 ini.”

Terlepas dari itu, PGI memberikan tiga saran alternatif. Ketiga saran yang diungkapkan ini sama sekali tidak menganjurkan kegiatan Paskah dilakukan dengan berkumpul di gereja pada tahun ini.

”Atas berbagai pertimbangan teologis tersebut, kami tiba pada tiga alternatif: Pertama, menunda perjamuan kudus hingga masalah pandemi COVID-19 usai,” saran Pendeta Gomar. Kedua, melaksanakan perjamuan kudus di rumah masing-masing, dan ketiga perjamuan kudus secara spiritual (spiritual communion).

”Semua alternatif ini tetap diberikan dengan memegang prinsip bahwa kita tidak berkumpul bersama-sama secara ragawi di gedung gereja,” sambungnya. “Apa pun yang menjadi pilihan yang diambil oleh gereja, hal itu tidak mengurangi kehadiran Kristus, yang sudah bangkit, dalam persekutuan keluarga-keluarga sebagai umat kebangkitan dan umat berpengharapan.”

Saat ini, kasus virus corona di Indonesia sendiri masih terus mengalami kenaikan setiap harinya. Dilansir dari covid.go.id hingga Minggu (5/4), kasus virus corona di Indonesia saat ini berjumlah 2.273 pasien positif.

(wk/lian)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru