Pasar di Jatim Terapkan Sistem Ganjil-Genap Untuk Antisipasi Virus Corona, Seperti Apa?
Nasional

Selain itu, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa juga mengungkapkan bahwa ia akan menerapkan format pasar dengan model berjarak yang diadopsi dari pasar di Vietnam.

WowKeren - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menerapkan kebijakan social distancing di sejumlah pasar tradisional untuk mencegah penularan virus corona (COVID-19). Sistem ganjil-genap ini akan diterapkan di pasar Jatim mulai Rabu (6/5) hari ini.

Para pedagang di pasar boleh berjualan secara bergantian. Nantinya setiap pedagang atau toko akan ditentukan ganjil atau genap.

"Mulai besok (6 Mei) ada beberapa pasar yang harus dilakukan berdagang selang seling," tutur Khofifah pada Selasa (5/5) kemarin. "Satu toko buka, sebelahnya tutup, sebelahnya lagi buka."

Dengan demikian, apabila pedagang dengan urutan ganjil hari ini giliran buka, maka besok mereka harus tutup. Demikian pula dengan pedagang berurutan genap.

"Hari pertama toko ganjil yang buka, hari kedua toko genap yang buka," jelas Khofifah. "Dibikin sistem ganjil genap."


Lebih lanjut, Khofifah mengungkapkan bahwa ia juga akan menerapkan format pasar dengan model berjarak. Khofifah mengaku bahwa model tersebut diadopsi dari pasar di Vietnam.

"Mulai besok ada beberapa pasar dengan format seperti di Vietnam," ujar Khofifah. "Kita melakukan exercise agak lama karena memindahkan mereka dari pasar dimana mereka sudah punya meja ke jalan raya, tidak sesederhana itu."

Sementara itu, Provinsi Jatim kini menjadi wilayah dengan jumlah kasus COVID-19 tertinggi nomor 3 di Indonesia setelah DKI Jakarta dan Jawa Barat. Hingga Selasa (5/5) kemarin, jumlah kasus positif COVID-19 di Jatim telah mencapai 1.171 orang, dengan 180 pasien dinyatakan sembuh dan 117 pasien dilaporkan meninggal.

Pemprov Jatim sendiri menyiapkan rumah sakit (RS) darurat  berbentuk tenda untuk menampung pasien COVID-19 yang terus bertambah. Khofifah mengatakan bahwa pihaknya telah berkirim surat dengan Ketua Gugus Tugas COVID-19 pusat untuk memastikan segala kelengkapan dan perlengkapan yang dibutuhkan, untuk rumah sakit darurat berbasis tenda tersebut.

"Saya dapat konfirmasi kita akan menyiapkan kembali tambahan rumah sakit darurat berbasis tenda, tentu dengan tenda yang sudah berstandar sesuai dengan layanan kesehatan protokol WHO," kata Khofifah pada Senin (4/5). "Beberapa kelengkapan- kelengkapannya juga sudah dikonfirmasi kepada kami, memang akan membutuhkan tambahan rumah sakit darurat maka dari Gugus Tugas Pusat akan menyiapkan, kami sudah berkirim surat."

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait