Media Internasional Soroti Pasar Hewan di RI Yang Tetap Buka Walau Wabah Corona Meluas
Nasional

Virus Corona penyebab COVID-19 disebut berasal dari hewan liar seperti kelelawar. Namun ternyata salah satu pasar hewan liar di Indonesia dilaporkan masih beroperasi normal kendati wabah sudah meluas.

WowKeren - Sejauh ini hewan-hewan liar seperti kelelawar dan trenggiling dituding menjadi sumber virus Corona yang belakangan menyebabkan wabah COVID-19 meluas. Alhasil Pemerintah Tiongkok kala itu langsung mengambil langkah menutup pasar hewan di Wuhan, Tiongkok yang disebut-sebut menjadi sumber awal penularan.

Namun di tengah situasi tersebut, tampaknya pasar hewan di Tomohon, Sulawesi Utara tak menunjukkan tanda-tanda akan berhenti beroperasi. Kendati tak seramai biasanya, nyatanya pasar yang menjual berbagai jenis hewan tak lazim dikonsumsi itu tetap buka, dan tentu saja tetap menjual hewan-hewan liar seperti kelelawar, tikus, serta ular.

Situasi inilah yang kemudian disoroti oleh media internasional The Sun. Lewat sebuah video berdurasi 1 menit 34 detik yang diunggah di YouTube-nya, media The Sun mengomentari keberanian warga Indonesia yang tetap bertransaksi serta mengonsumsi daging-daging hewan tak lazim tersebut kendati dibayang-bayangi pandemi Corona.


Padahal, hingga hari ini, Rabu (6/5), tercatat ada 12.438 orang yang positif terinfeksi virus Corona. Tentu semestinya setiap warganya memiliki kewaspadaan tersendiri agar jangan sampai terjangkit penyakit tersebut.

Sebelumnya, pada awal April 2020 lalu, keberadaan pasar ini sudah menyita perhatian internasional juga. Sebab kala itu organisasi nirlaba pembela hak-hak hewan (PETA) mengunggah video yang menunjukkan bagaimana sanitasi pasar yang tidak terjaga namun para penjual dan pembeli dengan santai berlalu-lalang di sana.

Kala itu PETA menilai keberadaan pasar hewan liar seperti ini dapat menjadi pusat pandemi selanjutnya. "Pandemi berikutnya terjadi tepat di depan mata kita, ketika hewan-hewan yang sudah dibunuh bercampur di dalam pasar yang dipenuhi dengan daging dan darah," ungkap Ingrid Newkirk, salah satu pendiri PETA, dilansir dari The Sun, Rabu (6/5).

"PETA memanggil Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk menutup tempat berbahaya seperti ini," imbuh Newkirk. "Tak peduli mereka membunuh ayam di New York ataupun kucing di Indonesia."

Tetap beroperasinya pasar ini pun diakui oleh seorang warga setempat. Padahal pemerintah daerah setempat sudah dengan tegas meminta pasar ditutup demi mencegah penyebaran wabah yang lebih luas.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait