Kepala Perencanaan Pembangunan Nasional/ Bappenas Suharso Monoarfa menjelaskan jika proyek yang dikerjakan lebih bersifat pada kajian dan persiapan, bukan pengerjaan fisik.
- Zodiak Yanuarita
- Kamis, 07 Mei 2020 - 18:12 WIB
WowKeren - Pandemi corona (COVID-19) yang melanda negeri ini tak membuat pemerintah menghentikan proyek pembangunan ibu kota baru. Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Bappenas memastikan jika proyek pemindahan ibu kota yang berjalan tidak bersifat pengerjaan fisik.
Kepala Bappenas Suharso Monoarfa menjelaskan jika proyek yang dikerjakan lebih bersifat pada kajian dan persiapan. Dengan begitu ketika pandemi ini berakhir dan ekonomi mulai tumbuh normal maka proyek sudah siap dijalankan.
"Untuk kajian, tetap kita lakukan dengan pertimbangan. Kalau sifatnya pekerjaan yang fisik, tentu tidak dilakukan," kata Suharso, Rabu (6/5). "Jadi, saat ekonomi recovery, kita sudah siap."
Tak hanya itu, pemerintah juga telah melakukan pemangkasan anggaran ibu kota baru. Sebesar 35 persen atau Rp 664 miliar dari anggaran ibu kota baru telah dialihkan untuk penanganan corona (COVID-19). "Kami melakukan penyesuaian anggaran, termasuk memotong anggaran sendiri, untuk penanganan COVID-19," lanjut Suharso.
Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Kementerian PPN/Bappenas Kennedy Simanjuntak mengatakan jika pembangunan ibu kota negara yang baru saat ini masih dalam penyusunan master plan. Untuk infrastrukturnya sendiri sudah ada sebagian yang telah dibangun. Misalnya jalan tol.
"Berbagai infrastruktur di Kalimantan di sekitaran IKN itu tetap," kata Kennedy. "Misalnya jalan tol sudah 5 tahun yang lalu kita bangun dan masih tetap kita teruskan."
(wk/zodi)