Tempel Foto di Kemasan Bantuan, Pejawat di 23 Kabupaten/Kota Diduga Politisasi Bansos COVID-19
Nasional

Tindakan para kepala daerah dianggap tidak etis. karena walau bagaimanapun juga, aksi kemanusiaan tidak seharusnya dimanfaatkan untuk kepentingan kontestasi Pilkada 2020

WowKeren - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) menduga telah terjadi politisasi terhadap pembagian bantuan sosial terkait pandemi virus corona (COVID-19). Bawaslu menduga ada sekitar 23 pejawat kepala daerah di 23 kabupaten atau kota yang menyalahgunakan momen ini menjelang Pilkada 2020.

Salah satu modus yang dilakukan yakni dengan menempelkan foto mereka pada kemasan bansos. Hal itu sebagaimana disampaikan oleh anggota Bawaslu RI, Ratna Dewi Pettalolo. "Antara lain Kota Bengkulu, Indragiri Hilir, Pelalawan, Ogan Ilir, Lampung Timur, Pesawaran, Bandar Lampung, Way Kanan, Lampung Selatan, Pandeglang, Pangandaran, Sumenep, Jember," kata dia dilansir Republika, Rabu (13/5).

Tindakan para kepala daerah dianggap tidak etis. karena walau bagaimanapun juga, aksi kemanusiaan tidak seharusnya dimanfaatkan untuk kepentingan kontestasi Pilkada 2020. Sebaliknya, para kepala daerah seharusnya lebih berfokus untuk memastikan agar bantuan dari pemerintah bisa tepat sasaran untuk warganya.


"Ini tidak dibenarkan," kata Dewi. "Harusnya dalam membantu dengan atau atas nama kemanusiaan jangan sampai ada embel-embel terselubung di dalamnya."

Lebih jauh, ia mengingatkan para pemimpin daerah untuk tidak memiliki maksud terselubung jika akan memberikan bantuan kepada warganya. terlebih lagi bantuan tersebut berasal dari presiden. "Saya ingatkan jika memberikan bansos kiranya tidak ada maksud dan tujuan tertentu. Apalagi, sudah ada instruksi langsung dari presiden," tegas Dewi.

Modus pemanfaatan pemberian bansos oleh kepala daerah sebelumnya diungkapkan oleh Ketua Bawaslu RI Abhan. "Sudah terjadi. Memang modusnya ada beberapa hal soal bansos ini terkait dengan penanganan COVID-19," ujar dia dalam diskusi virtual, Selasa (5/5).

Selain menempelkan foto diri kepala daerah di kemasan bansos, modus yang lain juga berupa bansos dibungkus yang diembel-embeli dengan jargon-jargon atau simbol-simbol politik. Dan yang lebih parah lagi, pemberian bansos tidak mengatasnamakan pemerintah pusat namun atas nama langsung pribadi.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait