Satwa Terancam Kelaparan Imbas COVID-19, Begini Jawaban KLHK
Nasional

Direktur Jenderal KDAE KLHK Ir. Wiratno, M.Sc menegaskan jika tidak ada satwa di lembaga konservasi yang dikorbankan untuk dijadikan pakan bagi satwa lain.

WowKeren - Penyebaran virus corona (COVID-19) yang kian masif memaksa seluruh lembaga konservasi Indonesia untuk menutup pintu mereka bagi para pengunjung. Hal itu dilakukan agar penyebaran virus tidak semakin bertambah.

Penutupan lembaga konservasi memunculkan isu satwa kelaparan karena kekurangan pakan. Hal ini merupakan imbas dari tidak adanya pengunjung, yang merupakan sumber pemasukan untuk keberlangsungan satwa-satwa tersebut.

Ketua Umum PKBSI Dr. H. Rahmat Shah mengatakan jika pihaknya mendukung upaya pemerintah untuk memutus rantai penyebaran COVID-19. ia berharap agar pandemi ini bisa segera berakhir.

Namun, ia memutuskan jika selama penutupan, petugas penjaga satwa masih tetap bekerja seperti biasa. "Begitu pula dokter hewan tetap melakukan pemeriksaan kesehatan satwa untuk menjamin kesejahteraannya," kata Rahmat dalam keterangannya, Jumat (15/5).


Tentu saja, pihak pengelola pun harus memutar otak untuk tetap dapat memenuhi kebutuhan para satwa dengan anggaran yang ada. "Saat ini telah diterapkan Metoda Allometric Scalling dalam pemberian pakan dengan menghitung kebutuhan nutrisi setiap individu satwa. Beberapa pakan diganti jenisnya dengan nutrisi yang tetap sama," jelasnya lagi.

Sementara itu, Direktur Jenderal KDAE Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Ir. Wiratno, M.Sc menegaskan jika tidak ada satwa di lembaga konservasi yang dikorbankan untuk dijadikan pakan bagi satwa lain. Sebab walau bagaimanapun juga, koleksi yang ada di sana adalah milik negara.

"Dengan demikian, apabila akan dilakukan pemindahan ataupun pengurangan satwa untuk kebutuhan pakan satwa lain harus seizin kami," kata dia. "Dan mengikuti proses ketentuan regulasi yang berlaku."

Melanjutkan, jika pihak lembaga konservasi memang berniat memodifikasi pakan satwa, ia menekankan untuk tidak mengurangi nutrisi kebutuhan satwa. "Yang kita tekankan ke pengelola LK untuk memodifikasi pakan untuk satwa baik frekuensinya maupun jenisnya tapi jangan sampai mengurangi nutrisi kebutuhan satwa, kesejahteraan satwa di LK tetap yang utama," tegasnya.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait