Begini Kondisi Bayi yang Dilahirkan Pasien Positif Corona di Yogyakarta
Nasional

Kepala Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) Yogyakarta, Irene, menyampaikan bahwa masih belum ada penelitian terkait penularan virus corona dari ibu kepada bayi melalui ASI.

WowKeren - Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mendapat tambahan satu kasus COVID-19 pada Jumat (5/6) kemarin. Pasien positif corona tersebut adalah seorang wanita berusia 29 tahun yang beralamat di Kota Yogyakarta.

"Hasil pemeriksaan laboratorium dan terkonfirmasi positif pada hari ini tanggal 5 Juni 2020 terdapat tambahan 1 kasus positif," ujar Juru Bicara Pemerintah Daerah (Pemda) DIY Untuk Penanganan COVID-19, Berty Murtiningsih, kemarin. "Sehingga total kasus positif COVID-19 di DIY menjadi sebanyak 238 kasus."

Adapun pasien tersebut baru kembali dari Jakarta ke Yogyakarta pada 1 Juni 2020 lalu untuk keperluan melahirkan. Wanita tersebut lantas menjalani tes swab PCR karena memiliki riwayat dari luar kota.

Pasien tersebut lantas melahirkan seorang bayi perempuan setelah menjalani tes swab. Kondisi bayi pasien tersebut dilaporkan sehat, meskipun masih belum dilakukan tes corona terhadapnya.

"Sudah melahirkan, bayi berjenis kelamin perempuan. Kondisi bayi sehat, lahir spontan, belum diuji lab (bayinya). Yang bersangkutan masuk RS dari laporan RS tanggal 2 Juni," jelas Berty. "Datang (memang) akan melahirkan, karena riwayat dari Jakarta maka di-PCR."


Lebih lanjut, Berty mengungkapkan bahwa pihak rumah sakit telah menerapkan SOP COVID-19 selama proses persalinan. Kini, bayi tersebut telah dibawa pulang dari rumah sakit oleh pihak keluarga.

"Info baru kami dapatkan dari RS bahwa ibu bayi masih di RS," tutur Berty. "Sedangkan bayi sudah dibawa pulang keluarganya."

Terkait penularan COVID-19 dari ibu kepada bayi, Kepala Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) Yogyakarta, Irene, memberikan penjelasan. Menurut Irine, masih belum ada penelitian yang menjelaskan tentang penularan virus corona dari ibu kepada bayi melalui ASI.

Meski demikian, penularan tersebut tetap dapat terjadi jika sang ibu menyentuh bayinya dengan tangan yang belum dicuci. Potensi penularan juga dapat terjadi jika ibu menyusui batuk atau bersin di dekat sang bayi.

"Sampai saat ini belum ada penelitian atau laporan bahwa ASI bisa menularkan SARS CoV2. Meski demikian, risiko bayi tertular infeksi virus corona dari ibunya tetap ada," ungkap Irine. "Penularan mungkin terjadi ketika ibu menyusui yang terjangkit virus corona menyentuh bayinya dengan tangan yang belum dicuci, juga ketika ibu menyusui batuk atau bersin di dekat bayinya."

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait