Dirut PDAM Surabaya Diduga Terpapar COVID-19 Usai Sopir Meninggal Akibat Radang Paru-Paru
Nasional

Sebagai langkah antisipasi, Pemerintah Kota Surabaya akan menggelar pemeriksaan massal bagi seluruh karyawan PDAM yang seluruhnya berjumlah sekitar 1.800 orang.

WowKeren - Direktur Utama Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Surya Sembada Kota Surabaya Mujiaman tengah menjalani isolasi mandiri. Mujiaman diduga terpapar virus corona.

Mujiaman menjalani isolasi mandiri usai sopir pribadinya, Edy Waluyo, meninggal dunia di Rumah Sakit Angkatan Laut dr Ramelan Surabaya pada 28 Mei akibat radang paru-paru. Hal itu sebagaimana dijelaskan oleh Wakil Koordinator Hubungan Masyarakat Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Surabaya M. Fikser.

"Jadi statusnya Pak Mujiaman saat ini masih OTG (orang tanpa gejala)," ujar Fikser dilansir Antara, Sabtu (6/6). Mujiaman dijadwalkan untuk menjalani pemeriksaan lanjutan guna memastikan apakah dia benar-benar terpapar COVID-19 atau tidak.

Sementara itu, ada satu orang karyawan PDAM yang saat ini juga tengah dirawat di salah satu rumah sakit di Surabaya. Pasien tersebut masih menunggu hasil untuk mendeteksi virus corona.


Untuk itu, Pemerintah Kota Surabaya akan menggelar tes massal bagi seluruh karyawan PDAM. Adapun jumlah total karyawan PDAM mencapai 1.800 orang. Terkait sopir pribadi Mujiaman yang meninggal, yang bersangkutan sebelumnya sempat dirawat di rumah sakit.

"Karyawan sana (PDAM Surabaya) yang sakit kemudian terindikasi gejalanya seperti COVID-19," kata Ketua Rumpun Tracing Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Jatim, dr Kohar Hari Santoso di Surabaya, Jumat (5/6). "Kemudian dievaluasi lebih jauh dan dirawat di RSAL, ternyata meninggal."

Manager Humas PDAM Surya Sembada Surabaya, Adi Nugroho, pun ikut buka suara mengenai hal ini. Ia mengakui jika pihaknya belum menerima hasil tes ketiga karyawan PDAM tersebut.

"Memang benar satu karyawan memang meninggal," kata Adi dilansir CNN Indonesia, Sabtu (6/6). "Tapi sampai saat ini kami belum mendapatkan hasil positif atau negatif."

Sebagai langkah antisipasi, sejumlah orang yang memiliki kontak erat dengan sopir yang meninggal tersebut segera dites cepat. Beruntung, hasilnya non reaktif. "Setelah beliau meninggal dilakukan rapid test oleh sekeliling orang, dan hasilnya non reaktif semua," katanya.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait