Bukan New Normal, Ternyata Hal Ini Penyebab DKI dan Jatim 'Panen Besar' Kasus Positif
Nasional

Pakar Epidemiologi UI, Pandu Riono, membeberkan alasan di balik lonjakan besar kasus positif dalam beberapa waktu belakangan yang ternyata bukan karena persiapan era new normal.

WowKeren - Dua hari terakhir Indonesia bak sedang "panen besar" pasien positif COVID-19. Tak main-main, sebanyak lebih dari seribu kasus positif dikonfirmasi setiap hari selama 48 jam ke belakang sehingga kini total ada 34.316 orang.

Padahal saat ini beberapa daerah Indonesia mulai memasuki masa transisi untuk menyambut era new normal. Kondisi ini praktis membuat banyak pihak berpikir pemerintah terlalu dini dalam merestui era new normal padahal wabah virus Corona di Indonesia belum benar-benar terkendali.

Pakar Epidemiologi dari Universitas Indonesia, Pandu Riono ikut angkat bicara soal fenomena yang ada. Hanya saja ia kembali mengingatkan bahwa situasi terkini merupakan "buah yang dituai" atas kejadian dua pekan sebelumnya. Sedangkan dua pekan lalu hari-hari besar seperti Hari Raya Idul Fitri 1441 H yang diikuti dengan sejumlah "tradisi" terjadi, seperti salat Id dan mudik.

"Kalau kasus hari ini adalah (akibat) dua minggu yang lalu. Artinya, dua minggu yang lalu terjadi apa?" kata Pandu dalam acara "Mata Najwa" edisi Rabu (10/6) kemarin. "(Dua minggu lalu) Terjadi salat Id, Lebaran, dan (aktivitas masyarakat) selama Ramadan dan ada arus mudik, (arus) balik."


Faktor-faktor itulah, imbuh Pandu, yang sejatinya sangat bertanggung jawab terhadap lonjakan kasus positif yang belakangan terus dikonfirmasi pemerintah. Faktor itu pun, imbuh Pandu, yang sangat berpengaruh terhadap peningkatan besar-besaran jumlah kasus positif di DKI Jakarta dan Jawa Timur.

"Nah itu yang mempengaruhi di Jawa Timur dan di Jakarta," jelas Pandu. "Peningkatan kasus itu karena pergerakan penduduk."

Kendati demikian, Pandu tak menampik apa yang terjadi di masa-masa awal PSBB transisi ini akan berdampak. Hanya saja "buahnya" baru akan tampak sekitar dua pekan dari sekarang.

"Jadi tidak bisa dihubungkan, hari ini ada pelonggaran (PSBB) dan ada peningkatan kasus," pungkas Pandu. "Kalau kita melihat hari ini ada potensial peningkatan kasus, kita lihat lagi, kita evaluasi minggu atau minggu depannya lagi."

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait