Ketidaksiapan Indonesia untuk memanfaatkan wilayah sendiri kerap memunculkan persoalan kelautan dengan negara lain seperti ketika berseteru dengan Tiongkok di ZEE.
- Zodiak Yanuarita
- Sabtu, 13 Juni 2020 - 11:53 WIB
WowKeren - Kepala Badan Keamanan Laut (Bakamla) RI Laksamana Madya TNI Aan Kurnia mengungkapkan jika Indonesia belum siap untuk memanfaatkan kekayaan di wilayah sendiri. Salah satunya terhadap sumber daya laut yang melimpah ruah di wilayah perbatasan seperti Laut Cina Selatan.
Hal semacam ini melatarbelakangi timbulnya permasalahan kelautan yang sering terjadi antara Indonesia dengan negara lain. "Kita (Indonesia) belum siap untuk melaksanakan atau memanfaatkan di wilayah kita sendiri," kata Aan dalam sebuah diskusi daring, Jumat (12/6).
Seperti yang terjadi beberapa apa waktu lalu, ketika kapal Tiongkok terlihat berada di Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia yang ada di Laut Cina Selatan. Hal ini menimbulkan kehebohan publik sehingga membuat Indonesia berupaya untuk mengamankannya.
Kapal nelayan Tiongkok bahkan didampingi oleh Coast Guard China berlayar di wilayah tersebut. Nelayan Natuna yang tengah menangkap ikan bahkan diusir.
Salah satu upaya yang dilakukan oleh pemerintah adalah dengan memberangkatkan puluhan nelayan Pantura ke Natuna. Nelayan ini berangkat dengan kapal berukuran 100-150 GT. Keberangkatan para nelayan ini untuk memanfaatkan sumber daya alam di sana.
Namun sayangnya, belum genap satu bulan misi itu dijalankan rupanya badai COVID-19 sudah lebih dulu menyerang. Alhasil, mereka pun sudah diminta kembali pulang ke Pulau Jawa.
"Karena ada COVID-19 kemudian hasil tidak maksimal," jelas Aan. "Sehingga belum 30 hari nelayan ini sudah kembali pulang."
Aan menjelaskan jika di daerah Natuna memang banyak nelayan. Namun, mereka ini adalah nelayan kecil yang hanya menangkap ikan untuk kebutuhan sehari-hari. Kapal yang digunakan juga kapal kecil dengan hanya berukuran antara 5 hingga 10 GT saja.
"Artinya apa?" lanjut Aan. "Nelayan kita belum siap untuk melawan nelayan asing yang sebetulnya di situ (Natuna) ada sumber daya ikan lah."
