Karhutla Kembali Melanda, Lahan di Sumsel Terbakar
Nasional

Kepala Bidang Penanganan Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel Ansori mengatakan karhutla itu disebabkan oleh orang yang akan membuka lahan.

WowKeren - Kebakaran hutan dan lahan mulai terjadi lagi. Pada Rabu (1/7) sore, lahan seluas 1 hektare di Kabupaten Musirawas, Sumatera Selatan terbakar.

Kepala Bidang Penanganan Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel Ansori mengatakan pihaknya segera melakukan penyekatan usai mendapat laporan dari warga. Langkah ini bertujuan agar api tidak semakin meluas. Beruntung, petugas segera dapat memadamkan apinya.

Ia menyebut jika penyebab karhutla tersebut bukan karena faktor alam, melainkan sengaja dibakar untuk membuka lahan. "Berdasarkan informasi yang diterima, lahan tersebut sengaja dibakar untuk membuka lahan oleh pemiliknya. Namun begitu masih akan kami selidiki," kata Ansori, Kamis (2/7).

Padahal, pemerintah telah menerbitkan surat edaran yang berisi larangan membuka lahan baru dengan cara membakar hutan. Tak main-main, pelanggar yang nekat akan dikenai sanksi pidana kurungan 15 tahun penjara.


Sementara itu Gubernur Sumsel Herman Deru juga telah menetapkan status siaga darurat kebakaran hutan dan lahan sejak 20 Mei dan akan berlangsung hingga 31 Oktober nanti. Sebab, di wilayah Sumsel sendiri ada 10 wilayah yang rawan terjadi karhutla.

"Ada 10 kabupaten yang masuk dalam daerah rawan karhutla di Sumsel termasuk Musi Rawas," kata Ansor. "Kami harap tidak ada lagi pembakaran lahan ini."

Karhutla terjadi Indonesia hampir setiap tahun. Pemerintah telah mengantisipasi ancaman karhutla yang akan terjadi tahun ini. Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD menyebut jika puncak musim kemarau akan terjadi sekitar Juli hingga Oktober.

Oleh sebab itu, pemerintah telah memetakan titik-titik yang rawan terjadi karhutla sehingga bisa dilakukan antisipasi semaksimal mungkin. Ia tak ingin jika karhutla hebat yang terjadi pada 2015 silam kembali terulang.

"Supaya diantisipasi dari sekarang, jadi itu sudah ada ilmunya semua di BMKG," kata Mahfud di Gedung KLHK, Jakarta, Kamis (2/7). "Tadi sudah memetakan itu dari tanggal ke tanggal pergerakan bahaya kebakaran hutan itu di mana."

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru