Masih Lebih Baik Ketimbang Negara Lain, Istana Tegaskan RI Belum Resesi
Nasional

Juru bicara presiden bidang ekonomi Arif Budimanta menegaskan jika berkaca pada kondisi ekonomi saat ini, Indonesia belum bisa disebut mengalami resesi.

WowKeren - Ancaman resesi masih terus menghantui perekonomian Indonesia. Tak jarang perekonomian RI diproyeksikan akan mengalami kontraksi hingga terjadi resesi.

Terkait hal ini, pihak Istana buka suara. Juru bicara presiden bidang ekonomi Arif Budimanta menegaskan jika berkaca pada kondisi ekonomi saat ini, Indonesia belum bisa disebut mengalami resesi.

Resesi terjadi ketika pertumbuhan perekonomian mengalami minus secara berturut-turut selama dua kuartal dihitung secara tahunan (y-o-y). "Jadi, jika sebuah negara mengalami pertumbuhan negatif selama dua kuartal berturut-turut dihitung secara kuartalan (q-t-q) bukan secara tahunan (y-o-y) maka itu belum bisa disebut mengalami resesi," kata Arif di Jakarta, Senin (10/8).

Terkait pertumbuhan kuartal II yang diprediksi negatif, hal itu tak lepas dari dampak yang ditimbulkan dari wabah COVID-19, terutama ketika PSBB mulai diberlakukan di sejumlah wilayah.


Namun, kondisi resesi bisa dihindari Indonesia jika pertumbuhan ekonomi kuartal III secara tahunan dapat mencapai nilai positif. Hal ini bisa dilakukan lantaran mulai bergeraknya kembali aktivitas perekonomian dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan COVID-19.

"Ya karena adanya pembatasan sosial berskala besar (PSBB)," lanjut Arif. "Pada kuartal I kita masih tumbuh positif 2,97 persen (y-o-y) dan di kuartal III kita punya peluang kembali ke level positif setelah bergeraknya lagi aktivitas perekonomian dengan protokol adaptasi kebiasaan baru."

Bukan hanya Indonesia, kontraksi ekonomi telah dialami oleh negara-negara di dunia tak terkecuali negara maju. Bahkan sejumlah dari mereka telah lebih dulu masuk ke jurang resesi. Menurutnya, kondisi perekonomian RI masih lebih baik ketimbang negara lain.

Hal itu tak lepas dari langkah Presiden Joko Widodo alias Jokowi yang telah menggelontorkan dana untuk memberikan berbagai macam stimulus ekonomi termasuk memberikan bantuan sosial bagi mereka yang terdampak. "Sehingga tidak membuat ekonomi kita terkontraksi lebih dalam lagi," terang Arif.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Indef Tauhid Ahmad menyebut RI terancam depresi bila pandemi terus berlanjut. Kondisi ini bisa lebih parah dari resesi.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru