Pandemi Corona Bikin Proyek Ibu Kota Baru Mundur 6 Bulan, Jadi Pindah 2024?
Nasional

Menko Luhut Binsar Pandjaitan mengakui timeline proyek Ibu Kota baru mundur sekitar 6 bulan akibat pandemi COVID-19. Lantas masih mungkinkah ASN dan kementerian dipindah mulai 2024 mendatang?

WowKeren - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, buka-bukaan soal mundurnya proyek pembangunan ibu kota negara (IKN) baru. Luhut "menyalahkan" pandemi COVID-19 yang menyebabkan timeline megaproyek itu mundur sekitar 6 bulan.

"Time table tentu saja sedikit tertunda karena pandemi COVID-19," ujar Luhut dalam sebuah webinar oleh Jakarta Foreign Correspondents Club, Senin (10/8). "Mungkin selama enam bulan atau sekitarnya, kita tidak tahu, lihat nanti."

Mundurnya jadwal pelaksanaan megaproyek nan ambisius ini pun menimbulkan pertanyaan baru, apakah tahap pemindahan ASN dan beberapa kementerian atau lembaga pemerintahan bisa dilaksanakan pada 2024 mendatang? Pertanyaan itu pun langsung mendapat jawaban negatif dari pengamat tata kota Universitas Trisakti, Nirwono Yoga.

Yoga menilai rencana awal pemerintah saja sudah tidak realistis. Dengan adanya penundaan sementara akibat pandemi COVID-19 ini membuat jadwal awal pemerintah terasa semakin sulit direalisasikan atau malah berdampak buruk bila paksa diteruskan.


"Saya justru pesimis dan sebenarnya (timeline pemerintah) tidak realistis. Dengan kondisi seperti itu saja, kan butuh waktu sebenarnya, kalau itu dipercepat, ini justru akan menjadi bumerang," ujar Yoga, dilansir BBC Indonesia, Selasa (11/8). "Ini tidak akan menjadi contoh yang baik bagaimana merancang kota baru karya anak bangsa karena banyak prosedur-prosedur yang harus dilakukan, tidak dilewati atau dipercepat, dibuat instan."

Ada banyak aspek yang membuat Yoga yakin rencana awal pemerintah akan dirombak habis-habisan. Tak hanya dari segi ekonominya, tetapi juga perkara kondisi geografis calon lokasi ibu kota baru yang berbukit-bukit serta kesulitan air bersih.

Diketahui Indonesia baru saja dibuat babak belur oleh pandemi COVID-19. Kontraksi ekonomi begitu kuat terasa di Kuartal II 2020 ini, dengan defisit sampai negatif 5,32 persen. Bila pertumbuhan ekonomi kembali bernilai minus pada Kuartal III 2020, maka Indonesia sudah jatuh ke jurang resesi sebagaimana negara-negara lain seperti Filipina dan Singapura.

Kesulitan ekonomi ini pun tak hanya dirasakan oleh Indonesia. Global juga ikut terguncang ekonominya akibat wabah virus Corona, menyebut diskusi soal investasi asing untuk proyek IKN ini semakin sedikit, seperti diungkap oleh Menko Luhut.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru