Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini tengah mengevaluasi wacana sekolah tatap muka yang telah diuji coba beberapa waktu lalu. Ini dilakukan usai sejumlah guru dinyatakan positif COVID-19 setelah menjalani rapid test dan swab test.
- Nidya Putri
- Rabu, 19 Agustus 2020 - 14:00 WIB
WowKeren - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melakukan evaluasi wacana sekolah tatap muka yang telah dilakukan beberapa waktu lalu. Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengaku pihaknya tak ingin sembrono mengambil keputusan di tengah pandemi.
"Makanya kita evaluasi dulu. Kan nggak bisa kita sembrono," ujar Risma usai meresmikan SMPN 61 di Jalan Raya Tengger, Benowo, Selasa (18/8). "Makanya kita tes dulu semua tengah sekolah. Kalau sudah sempurna baru kita lakukan."
Risma sendiri telah mengeluarkan surat edaran (SE) Nomor 800/7311/4363.8.3/2020, yang ditujukan kepada seluruh kepala sekolah SMP dan SD baik negeri dan swasta. Dimana dalam SE tersebut menjelaskan perihal Pelaksanaan Tugas Kedinasan di rumah.
"Iya saya melakukan itu (mengeluarkan surat edaran) memang. Beberapa sekolahan yang positif banyak guru-gurunya," ungkapnya. "Kita lockdown dulu tapi kita tes semuanya."
Seperti yang telah diketahui, beberapa waktu lalu sejumlah SMP di Kota Pahlawan telah melakukan uji coba pembelajaran sekolah tatap muka. Seiring dengan wacana tersebut, seluruh guru dari sekolah negeri bahkan swasta telah menjalani rapid test dan swab test yang menunjukkan beberapa di antaranya positif COVID-19.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya, Supomo pun menuturkan jika pihaknya harus terlebih dahulu memastikan kondisi kesehatan semuanya. Baik itu kondisi kesehatan guru, siswa, maupun warga di sekolah.
Karenanya, saat ini pemkot terus melakukan kajian-kajian sebelum memulai sekolah tatap muka. "Karena itu kita nanti harus pastikan, gurunya sehat, muridnya sehat, petugas kebersihan sehat, petugas keamanan sehat dan protokol COVID-19 di sekolah itu harus ada semuanya," kata Supomo, Selasa (18/8).
(wk/nidy)
