Sri Mulyani Beri Sinyal Indonesia Masuk Resesi, Keluhkan Hal Ini
Nasional

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani blak-blakan berbicara mengenai potensi resesi Indonesia yang bisa terjadi dalam waktu dekat, keluhkan hal ini buat krisis semakin nyata.

WowKeren - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani memberikan sinyal Indonesia berpotensi masuk resesi. Hal ini terlihat dari pernyataan Sri Mulyani yang mengeluhkan sulitnya membuat perekonomian Indonesia untuk tumbuh dan berada di zona positif.

Sebelumnya Sri Mulyani membocorkan satu-satunya cara agar Indonesia lolos dari jurang resesi adalah dengan mempercepat penyerapan anggaran di seluruh sektor. Namun, ia mengakui jika pemulihan ekonomi domestik di Tanah Air hingga Juli 2020 masih sangat rapuh.

Sebagai informasi, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I masih mencatat pertumbuhan. Tetapi pertumbuhan ekonomi di kuartal II sudah mengalami kontraksi atau minus sebesar 5,32 persen.

Oleh sebab itu, jika Indonesia kembali mengalami kontraksi pada kuartal III September mendatang maka dipastikan akan mengalami resesi. Suatu negara bisa dikatakan masuk dalam periode resesi jika pertumbuhan ekonominya minus selama dua kuartal berturut-turut.


”Pemulihan ekonomi kita di Juli masih sangat rapuh,” ujar Sri Mulyani saat konferensi pers APBN secara virtual, Selasa (25/8). “Dan apakah bisa terjadi pembalikan kembali, ini yang membuat kita sangat hati-hati bahwa kuartal III untuk bisa masuk ke zona nol membutuhkan perjuangan yang luar biasa berat.”

Sri Mulyani lantas memprediksi jika ekonomi Tanah Air pada kuartal III akan mengalami minus 2 persen atau yang terbaik 0 persen. Hal ini terjadi lantaran pendorong utama perekonomian Indonesia seperti konsumsi dan investasi masih negatif.

”Kuartal III 0 sampai minus 2 persen. Keseluruhan tahun adalah minus 1,1 persen hingga 0,2 persen,” papar Sri Mulyani. “Konsumsi masih bisa negatif kalau yang kelas menengah dan atas belum melakukan recovery dari sisi belanja konsumsinya. Consumer confidence jadi sangat penting.”

Pemerintah Indonesia sendiri terus mendorong konsumsi dengan membagikan bantuan sosial (bansos). Meski demikian, Sri Mulyani mengatakan hal tersebut sia-sia jika kelas menegah atau atas masih menahan konsumsinya.

(wk/lian)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru