Menag Tuai Kritikan Usai Sebut Anak 'Good Looking' Bawa Radikalisme
Nasional

Ucapan Menag Fachrul Razi yang menyebutkan jika modus menyebarkan radikalisme ke lingkungan masyarakat, masjid-masjid hingga lingkungan pemerintahan dengan memanfaatkan anak good looking menuai kritikan.

WowKeren - Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi memperingatkan masyarakat untuk selalu waspada dengan paham-paham radikalisme. Ia pun membeberkan bagaimana radikalisme sering menyusup masuk ke lingkungan masyarakat, dari masjid-masjid hingga lingkungan pemerintahan.

Salah satunya adalah dengan mengirimkan orang dengan ilmu agama yang mengagumkan hingga penampilan yang baik untuk menyebarkan paham radikal. ”Caranya masuk mereka gampang; pertama dikirimkan seorang anak yang good looking,” kata Fachrul dalam webinar bertajuk 'Strategi Menangkal Radikalisme Pada Aparatur Sipil Negara', di kanal YouTube Kemenpan RB, Rabu (2/9).

Sayangnya, penuturan Menag tersebut justru menuai kritik dari Wakil Ketua Komisi VIII, Ace Hasan Syaidzily. "Pernyataan Menteri Agama RI soal radikalisme yang masuk ke Masjid-Masjid melalui seorang anak yang menguasai bahasa Arab dan good looking tidak sepenuhnya tepat. Jangan menggeneralisasi gejala munculnya paham radikalisme hanya pada suatu gejala tertentu," katanya, Jumat (4/9).


Ace menilai bahwa Fachrul harus cermat dan tepat agar tidak keliru dalam mendeteksi suatu gejala pemahaman radikalisme kepada masyarakat. Sebab, apabila sudah keliru dalam deteksi, imbasnya bakal terbawa dalam membuat kebijakan melawan radikalisme yang pasti akan keliru pula.

"Ada banyak studi dan kajian yang telah telah dilakukan untuk menelusuri mengapa paham radikalisme itu menyebar, salah satunya melalui media sosial," ujar Ace. "Sebaiknya pak menteri mempelajari dulu secara komprehensif berbagai kajian dan studi tentang bagaimana paham radikalisme itu menyebar."

Untuk itu, Ace menyarankan Fachrul membangun bekerja sama dengan organisasi keagamaan yang memang sudah teruji soal pemahamanan keagamaan yang moderat seperti Nahdlatul Ulama atau Muhammadiyah. Terkait kemungkinan Masjid di lingkungan kementerian dan BUMN yang berpotensi disusupi paham radikalisme, Ace tak memungkiri hal tersebut namun masih bisa dilakukan tindak pencegahan.

"Salah satu cara yang paling efektif untuk mengubah kebijakan melalui pemerintahan ya menguasai Masjid di kementerian atau BUMN karena di sanalah akan mempengaruhi pemahaman keagamaan para ASN dan para pekerja BUMN yang beragama Islam," tandasnya.

(wk/nidy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru