BMKG Ramal RI Masuki Musim Hujan Awal Oktober, Januari-Februari Puncak
Nasional

Musim hujan ini akan terlebih dahulu turun di wilayah Indonesia bagian barat. Sedangkan untuk puncak musim diperkirakan akan terjadi pada Januari hingga Februari.

WowKeren - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi musim hujan akan dimulai secara bertahap. Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menyebut Indonesia akan memasuki musim hujan mulai akhir Oktober mendatang.

Musim hujan ini akan terlebih dahulu turun di wilayah Indonesia bagian barat. Sedangkan untuk puncak musim diperkirakan akan terjadi pada bulan Januari hingga Februari 2021 di sebagian besar wilayah Indonesia.

"Sebagian besar wilayah diperkirakan mengalami puncak musim hujan pada bulan Januari dan Februari 2021," kata Dwikorita dilansir laman setkab.go.id, Selasa (8/9). "Yaitu sebanyak 248 ZOM (72,5%)."

Menurut BMKG, sebagian wilayah Indonesia akan mengalami peningkatan curah hujan saat musim hujan nanti. Hal itu berdasarkan pantauan BMKG hingga Agustus terhadap anomali suhu muka laut pada zona ekuator di Samudera Pasifik yang menunjukkan adanya potensi La Nina.


Sementara itu, Deputi Klimatologi BMKG, Herizal, menyebutkan jika datangnya musim hujan berkaitan erat dengan peralihan Angin Timuran dari Benua Australia. Angin ini kemudian menjadi Angin Baratan yang bertiup dari Benua Asia (Monsun Asia).

Lebih lanjut, Dwikorita mengingatkan agar Pemerintah Daerah waspada dan melakukan antisipasi dini terkait upaya mitigasi bencana. Terutama bagi wilayah yang diperkirakan akan mengalami musim hujan lebih maju atau lebih basah.

Untuk mengantisipasi banjir, Dwikorita menyarankan agar Pemda memastikan penyiapan kapasitas sungai dan kanal guna mengantisipasi debit air berlebih. Sebab jika kapasitas jebol akan menyebabkan bencana banjir. Begitu pula dengan pengelolaan tata air.

"Mitigasi tersebut dengan melakukan pengelolaan tata air yang terintegrasi dari hulu hingga hilir, antara lain dengan upaya memenuhi dan menyimpan air lebih lama ke danau, waduk, embung, kolam retensi, dan penyimpanan air buatan lainnya," ujar Dwikorita. "Serta penyiapan kapasitas sungai dan kanal untuk antisipasi debit air berlebih."

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait