Pemerintah Siap Gelar Operasi Yustisi Agar Masyarakat Patuhi Protokol COVID-19
Nasional

Pemerintah berencana untuk menggelar Operasi Yustisi untuk membudayakan dan memperketat disiplin protokol kesehatan di masyarakat serta sosialisasi penyelenggaraan Pilkada 2020.

WowKeren - Pertambahan kasus COVID-19 di Indonesia terus bertambah tiap harinya. Salah satu faktor penyebabnya adalah banyak warga yang abai dengan protokol kesehatan.

Oleh karena itu, Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional bersama Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Satgas COVID-19, KPU, Bawaslu, TNI dan Polri akan menggelar Operasi Yustisi di sejumlah wilayah Indonesia. Operasi Yustisi untuk membudayakan dan memperketat disiplin protokol kesehatan di masyarakat serta sosialisasi penyelenggaraan Pilkada 2020, diawali dengan pembagian 34.355.019 masker secara serentak.

Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Erick Thohir mengapresiasi berbagai pihak yang bergotong royong dalam penanganan pandemi COVID-19. “Operasi Yustisi ini merupakan langkah sangat penting dalam penegakan disiplin terhadap protokol kesehatan sebagai salah satu kunci utama untuk memutus rantai penyebaran COVID-19," ujarnya dalam sambutan pembuka Pembagian Masker Serentak, Kampanye Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan dalam Rangka Operasi Yustisi Penggunaan Masker, Pilkada 2020 yang Aman, Damai dan Sehat, di Markas Polda Metro Jaya, Jakarta.

"Komite bekerja sama dengan TNI – Polri, KPU, Bawaslu bersama pemerintah daerah akan memastikan 83 ribu titik kelurahan dan desa di seluruh Indonesia menerapkan protokol kesehatan memakai masker dan menjaga jarak secara disiplin,” lanjutnya.

Dalam acara tersebut turut hadir Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono, Wakasad Letjen Moch Fachrudin, Ketua Satgas COVID-19 Doni Monardo, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswdan, dan Ketua KPU Pusat Arief Budiman. Selain itu, ada Imam Besar Masjid Istiqlal KH.Nasaruddin Umar, Ketua PBNU KH Said Aqil Siradj, dan beberapa pasang calon kepala daerah secara virtual.


Pada kesempatan itu, Wakapolri menjelaskan, melalui Operasi Yustisi, Polisi akan terlibat langsung dalam penindakan masyarakat yang tidak disiplin dalam menggunakan masker. “Polisi, TNI, Satpol PP, Kejaksaan, dan Hakim akan bekerja sama melakukan operasi pagi, siang, malam dan menerapkan sanksi tegas terhadap masyarakat yang tidak disiplin, tapi tetap dengan cara-cara humanis,” terang Komjen Gatot Eddy Pramono.

Mengawali Operasi Yustisi, sebanyak 5 juta masker akan dibagikan oleh Polri, TNI, dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta di Jakarta. Selanjutnya, pembagian masker akan dilakukan di berbagai provinsi, mulai dari Jawa Barat, Banten, hingga Bali, Maluku, dan Papua.

Dengan diadakannya operasi ini Gatot berharap terjadi simpul sinergi, tekad kebersamaan dan kolaborasi yang kuat untuk menggaungkan disiplin masyarakat memakai masker, menjaga jarak dan menjauhi kerumunan. “Juga sebagai semangat kita untuk mewujudkan budaya baru dan gaya hidup masyarakat di era new normal ini,” tambahnya.

Sementara itu, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Arief Budiman mengakui penyelenggaraan Pilkada serentak di tengah upaya memerangi penyebaran COVID-19 merupakan tantangan besar. Dia mengapresiasi kampanye TNI Polri dalam menegakkan disiplin masyarakat menjaga jarak dan menjauhi kerumunan untuk memerangi COVID-19 sebagai dukungan terhadap penyelenggaraan Pilkada yang aman, damai, sehat dan selamat.

Erick Thohir pun mengajak semua pihak mulai dari KPU, Bawaslu, serta para bakal calon yang akan bertarung dalam Pilkada 2020 untuk menjadikan pengendalian COVID-19 sebagai tolok ukur kesuksesan penyelenggaraan pilkada. “Karena tidak ada artinya, sukses Pilkada tetapi penanganan COVID-19 gagal,” pungkasnya.

(wk/nidy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait