Rahasia Tiongkok Bangkitkan Ekonomi Usai Pandemi Diungkap Menlu Retno
Nasional

Sebagai informasi, pertumbuhan ekonomi Tiongkok di kuartal I tahun 2020 sempat terpuruk di angka negatif 6,8 persen. Namun Tiongkok mampu bangkit pada kuartal II tahun 2020 dengan mencatatkan pertumbuhan ekonomi positif sebesar 3,2 persen.

WowKeren - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi membocorkan rahasia Tiongkok dalam membangkitkan kembali ekonominya usai dihantam pandemi virus corona (COVID-19). Retno mendapatkan informasi tersebut setelah bertemu dengan Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi beberapa pekan lalu.

Sebagai informasi, pertumbuhan ekonomi Tiongkok di kuartal I tahun 2020 sempat terpuruk dengan angka negatif 6,8 persen. Namun Tiongkok mampu bangkit pada kuartal II tahun 2020 dengan mencatatkan pertumbuhan ekonomi positif sebesar 3,2 persen.

"Saya bertemu Menlu China, saya tanya bagimana China bisa raih pertumbuhan ekonomi dari minus 6 persen di kuartal pertama?" tutur Retno dalam Rakornas Kadin (Kamar Dagang dan Industri Indonesia) pada Kamis (10/9). Retno pun menjelaskan bagaiman Tiongkok bisa mengalami lompatan ekonomi hampir 10 persen dari kuartal I ke kuartal II sehingga ekonomi negaranya bisa cepat pulih.

Rupanya, rahasia Tiongkok menurut Retno adalah dorongan ekonomi domestik. Menurut Retno, pihak Kemenlu sudah melakukan riset terkait ekonomi Tiongkok sebelum bertemu dengan Wang Yi.

Hasil riset tersebut menunjukkan bahwa pertumbuhan Tiongkok ditopang ekonomi dalam negeri, menginget investasi dan ekspor di kuartal II juga belum banyak bergerak. "Menlu China mengkonfirmasi, pertumbuhan ekonomi kuartal II memang ditopang oleh ekonomi domestik," ujar Retno.


Lebih lanjut, Retno menjelaskan bahwa Tiongkok terus memberikan stimulus untuk menggerakkan perekonomian. Tiongkok a juga mengkapitalisasi kekuatan ekonomi nasional dari potensi jumlah penduduk mengingat jumlah masyarakat kelas menengah ke atas di Negeri Bambu mencapai 400 juta orang.

"Menlu China mengatakan, jumlah kelas menengah atasnya lebih besar dari penduduk Amerika Serikat," terang Retno. "Kita lihat, bahwa China berusaha mengkapitalisasi kebesaran jumlah penduduknya."

Hal ini membuat pemulihan ekonomi Tiongkok terjadi di kuartal II. Padahal kini banyak negara di dunia yang mengalami keterpurukan ekonomi. "Kuartal pertama merupakan masa yang berat bagi China, sementara kuarrtal kedua merupakan masa yang berat bagi dunia," kata Retno.

Oleh sebab itu, Retno menilai tak ada salahnya Indonesia bisa belajar dari strategi Tiongkok tersebut. Pasalnya, Indonesia juga memiliki jumlah penduduk yang besar mencapai 267 juta orang dan bisa menjadi kekuatan ekonomi domestik.

Masyarakat kelas menengah ke atas di Indonesia juga disebut lumayan banyak, dan sumber daya alamnya juga mencukupi. Retno pun meminta agar pemerintah dan Kadin bekerja sama untuk mengkapitalisasi aset dimiliki Indonesia untuk menggerakkan ekonomi.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait