Netter RI Kompak Serang Medsos Vanuatu Usai Ikut Campur Soal Papua, Kemenlu Jawab Begini
Instagram/vanuatuislands
Nasional

Warganet rupanya ikut menyerang Vanuatu usai negara itu mempermasalahkan Papua di Sidang PBB. Sayangnya komentar yang ditinggalkan bernada rasisme dan menghina budaya hingga ekonomi Vanuatu.

WowKeren - Dalam sidang Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB / United Nations) beberapa waktu lalu, Vanuatu kembali "menyerang" Indonesia soal hak-hak warga Papua. Kala itu diplomat muda Indonesia, Silvany Austin Pasaribu, mencuri perhatian karena memberi tanggapan menohok kepada Vanuatu.

Kejadian ini pun ikut mencuri perhatian warganet Indonesia, sampai membuat mereka ikut mengekspresikan amarahnya lewat media sosial. Warganet pun tak segan menyampaikan komentar, yang lambat laun malah bernuansa rasis, di Instagram resmi Vanuatu yang didominasi postingan untuk mempromosikan negara kecil itu.

"Opooo kowe c**. Ora jelas cah gemblung," tulis @ar***in. "Potret anak-anak kurang gizi," kata @bas***nt. "Kesian amat tampang2 kurang gizi," imbuh @mi***6.


"VANUATU IS PUPPET AUSTRALIA," cemooh @kar***26. "Stop for other country intervention, just take care of your own country, please don't hallucinate," tutur @mos****to. "Bali is better than vanuatu," sambung @put***di.

Komentar-komentar rasisme yang sangat mengejek Vanuatu ini pun akhirnya mendapat tanggapan dari Kementerian Luar Negeri. Kemenlu sendiri mengaku tidak tahu soal tanggapan penuh emosi dari warganet Indonesia di laman media sosial Vanuatu, namun sangat disayangkan bila benar serangan bernada rasis itu terjadi.

"Kalau memang ternyata benar ada serangan netizen yang berlebihan dan tidak proporsional, ada baiknya dihentikan," ujar Pelaksana Tugas Juru Bicara Kemenlu, Teuku Faizasyah, dilansir dari Liputan 6 pada Selasa (29/9). "Karena bangsa Indonesia bukanlah bangsa yang mempersoalkan perbedaan ras."

Faiza kemudian mengingatkan, semestinya permasalahan perbedaan budaya dan ras tidak dipersoalkan di Indonesia karena latar belakang Tanah Air yang juga kaya akan hal tersebut. "Kita toh terdiri dari banyak suku bangsa dan ras," pungkas Faiza tegas.

Jadi, jangan ikut-ikut menyuarakan komentar bernada rasisme dan menghina di laman medsos Vanuatu ya pembaca sekalian. Mari sikapi peristiwa ini dengan proporsional.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait