Fenomena Joki di Program Kartu Pra Kerja
Nasional

Fenomena joki Kartu Pra Kerja tengah marak ditemui di sejumlah media sosial seperti Facebook dan Instagram. Bahkan salah satunya menjadi sorotan lantaran berhasil membeli rumah dari hasil menjalankan profesinya tersebut.

WowKeren - Fenomena joki Kartu Pra Kerja tengah menjadi sorotan baru-baru ini. Pasalnya, jasa para joki ini banyak ditemui di media sosial seperti Facebook dan Instagram.

Para joki ini menawarkan jasa pendaftaran hingga pelatihan yang harus diikuti untuk mendapatkan insentif. Syarat yang diminta oleh joki mulai dari foto KTP, Kartu Keluarga (KK), sampai swafoto dengan KTP.

Fee yang didapatkan oleh joki juga beragam tergantung kesepakatan antara peserta Kartu Prakerja dan joki tersebut. Bahkan ada yang mengaku bisa membeli rumah dari hasil menjadi joki program Kartu Pra Kerja.

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menyebut sejak dibuka pada April 2020 Kartu Pra Kerja sudah menjaring 5,6 juta peserta. Dari peserta yang terdaftar ini tidak hanya yang murni mendaftar sendiri namun juga ada yang menggunakan jasa joki.


Di media sosial sendiri banyak akun yang terang-terangan menyebut bisa membantu pendaftaran Kartu Pra Kerja. Tak sampai di situ, di Instagram bahkan ada yang menawarkan jasa joki untuk orang yang tidak mau repot mengurus pendaftaran Kartu Pra Kerja dan tak perlu repot untuk mengikuti pelatihan-pelatihan yang diberikan.

Hal ini tentunya menuai beragam komentar dari para warganet. Ada yang mengatakan jika joki Kartu Pra Kerja membantu pendaftaran dan pelatihan karena peserta tinggal duduk manis dan membayar joki saat insentif sudah keluar.

Selain itu, ada yang menyebut orang yang mendaftar Kartu Pra Kerja menggunakan joki biasanya orang sibuk sehingga muncul kesepakatan. Kemudian joki Kartu Pra Kerja juga disebut hanya meringankan dan menjual jasa untuk para pendaftar yang tidak mengerti tentang Kartu Pra Kerja.

Sebelumnya, sebuah postingan di media sosial yang mengaku mampu membeli rumah dari hasil menjadi joki bagi 400 akun peserta Kartu Pra Kerja menjadi sorotan. Pihak Manajemen Pelaksanaan (PMO) Kartu Pra Kerja pun menanggapi hal ini.

"Kalau memang benar, ini adalah perbuatan yang sangat tidak bermoral," kata Head of Communication Manajemen Pelaksanaan (PMO) Kartu Pra Kerja Louisa Tuhatu dilansir Detik, Rabu (30/9). PMO pun mengingatkan masyarakat untuk tidak mudah tergiur dengan janji-janji orang yang mengiming-imingi bisa meloloskan proses seleksi pendaftaran Kartu Pra Kerja.

(wk/nidy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru