Positif Corona, Ratusan Mahasiswa PTIQ Jaksel Tetap Hafalkan Alquran di Wisma Atlet
Reuters
Nasional

Direktur Bidang Ma'had sekaligus Satgas COVID-19 di Perguruan Tinggi Ilmu Al Qur'an (PTIQ), Daulay, mengungkapkan ada 220 orang mahasiswa dan pembimbing yang dinyatakan positif corona.

WowKeren - Sebanyak 220 kasus positif virus corona (COVID-19) ditemukan di Perguruan Tinggi Ilmu Al Qur'an (PTIQ), Cilandak, Jakarta Selatan. Ratusan kasus COVID-19 tersebut tediri dari para mahasiswa dan pembimbing hafiz Alquran.

"420 mahasantri diswab lagi. Pada Kamis keluar hasilnya bahwa dari jumlah itu 220 terpapar, yang lain negatif," terang Direktur Bidang Ma'had sekaligus Satgas COVID-19 di PTIQ, Daulay, dilansir Kumparan pada Selasa (6/10). "Pembimbing itu ikut keangkut semua. Sekitar 23 orang itu sudah masuk di situ (220 kasus positif)."

Menurut Daulay, semua mahasiswa dan pembimbing yang positif COVID-19 telah dievakuasi secara bertahap dengan menggunakan bus sekolah yang dikawal petugas Dinas Kesehatan dan Dinas Perhubungan DKI. "Ada yang di Wisma Atlet Kemayoran, ada yang di Wisma Atlet Pademangan," tutur Daulay.

Adapun para mahasiswa yang positif COVID-19 itu merupakan mahasiswa semester 1 dan 2 yang masih berkewajiban menghafal Alquran. Karena masih tatap muka dengan dosen dan pembimbing, para mahasiswa tersebut pun rentan terpapar COVID-19. Adapun tatap muka diwajibkan untuk mengevaluasi hafalan hingga bacaan Alquran mereka.


Lebih lanjut, Daulay menilai bahwa kepindahan mahasiswa ke Wisma Atlet ini juga memiliki nilai positif tersendiri. Para mahasiswa tetap wajib untuk melanjutkan hafalan Alquran selama masa isolasi, sehingga rahmat Tuhan diharapkan bisa turun dan segera mengenyahkan corona.

"Di sana juga mereka juga hafalin Quran," ungkap Daulay. "Mungkin sengaja dibuat Allah mereka ke sana khataman Quran di Wisma Atlet biar aman negeri ini."

Selain mahasiswa, para dosen dan pembimbing yang positif COVID-19 juga turut diisolasi di Wisma Atlet. "Dosennya diangkat juga ke sana. Dosen Tahfiz diangkat semua ke sana. Enggak ada yang tinggal di sini, yang tinggal cuma saya," pungkas Daulay.

Sebelumnya, Camat Cilandak, Mundari, telah memberikan keterangan serupa. Mundari juga mengaku sudah pernah memberikan pemberitahuan kepada pihak kampus terkait pembelajaran tatap muka.

"Kampus PTIQ jadi kan itu mungkin mereka semester 1,2,3. Mungkin cara pembelajarannya masih tatap muka, padahal kan belum boleh, itu kan di bawah kementerian, kalau di bawah kita kan mungkin bisa," jelas Mundari dilansir detikcom, Senin (5/10). "Ini masalah koordinasi aja, kita juga kan sudah kenceng juga (peringati), kaget juga makanya."

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait