Bali Dapat Bantuan Rp1,2 Triliun Usai Dinilai Kena Dampak Pandemi Corona Terparah
Pixabay
Nasional

Bali dinilai menjadi wilayah yang mengalami dampak parah akibat pandemi virus corona. Situasi tersebut membuat Pulau Dewata langsung diberikan dana hibah mencapai Rp1,2 triliun agar bisa bangkit.

WowKeren - Pandemi virus corona tidak hanya mengancam nyawa masyarakat, namun juga membuat perekonomian terpuruk. Salah satu sektor yang perekonomiannya terdampak parah adalah pariwisata. Di Indonesia, Bali menjadi wilayah yang mengalami dampak parah pandemi COVID-19.

Situasi tersebut membuat Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio memberikan anggaran untuk membantu kebangkitan pariwisata di Bali. Wishutama menyatakan kementeriannya telah menyiapkan dana hibah pariwisata sebesar Rp3,3 triliun untuk mengatasi dampak pandemi bagi pariwisata Indonesia.

Dari jumlah tersebut, sebanyak Rp 1,2 triliun dialokasikan ke Bali. Wishutama menjelaskan alasan Pulau Dewata mendapatkan dana hibah paling besar karena menjadi daerah yang terdampak virus corona paling parah dari sektor pariwisata. Tercatat, Bali telah merugi Rp9 triliun akibat pandemi.

"Jadi begini, hibah pariwisata itu yang totalnya Rp 3,3 triliun diharapkan bisa membantu sektor pariwisata, salah satunya di Bali dan memang Rp 3,3 triliun paling banyak di Bali," kata Wishnutama seperti dilansir dari Kumparan di Bali, Rabu (14/10). "Totalnya hampir Rp 1,2 triliun kalau enggak salah karena Bali memang paling terdampak."


Oleh sebab itu, Wishutama berharap dana bantuan ini dapat membantu pariwisata Bali pulih. Ia berharap uang tersebut dapat mendorong pelaku usaha hotel dan restoran untuk kembali beroperasional di tengah pandemi dengan menerapkan protokol kesehatan COVID-19 yang ketat.

"Jika tercipta protokol kesehatan yang baik akhirnya tercipta rasa aman, tidak terjadi penularan dan klaster (penyebaran virus corona) baru," ujar Wishnutama. "Ini yang kita harapkan."

Sementara itu, Deputi Industri dan Investasi Fajar Hutomo menjelaskan pembagian dana hibah dari Kementerian Pariwisata. Ia menyebut sebanyak 70 persen dana hibah akan dialokasikan kepada hotel dan restoran. Lalu 30 persen lainnya akan diberikan ke pemerintah daerah, dimana Pemda akan memutuskan sektor lain mana yang berhak mendapatkan bantuan.

"Apakah 30 persen hanya hotel dan restoran? Tentu tidak, itu kita kembalikan kepada kebijakan pemdanya," terang Fajar. "Misalnya Pemda mau membantu untuk penerapan protokol di objek wisata di taman rekreasi. Silakan ga masalah. Itu ada pilihan menu yang bisa dimanfaatkan oleh daerah."

(wk/lian)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait