Guru Honorer di Kalbar Curi 51 Tablet Android Siswa, Sekolah Mulai Curiga Usai Pelaku Resign
Nasional

Pihak sekolah mencurigai pelaku yang mengundurkan diri di hari pencurian diduga terjadi. Sang kepala sekolah disebut menemukan kotak-kotak tablet android yang telah kosong.

WowKeren - Seorang guru honorer di sebuah SD Negeri di Desa Pangkalan Bemban, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat harus berurusan dengan polisi usai mencuri 51 tablet android. Diketahui, puluhan tablet android tersebut disediakan untuk keperluan pembelajaran jarak jauh (PJJ) para siswa.

"Tersangka SN kami tangkap dalam pelariannya di kawasan Tambora, Jakarta Barat," ujar Kasat Reskrim Polres Sambas, Iptu Siko Sesaria Putrasuma, dilansir Antara pada Rabu (21/10). Adapun kasus pencurian tersebut mulai diusut usai pihak sekolah melapor ke Polres Sambas.

Dalam laporan tersebut, pihak sekolah mencurigai SN yang mengundurkan diri di hari pencurian diduga terjadi. Sang kepala sekolah disebut menemukan kotak-kotak tablet android yang telah kosong.

"Kejadian pencurian itu terungkap saat para guru SDN 13 Pangkalan Bemban hendak melakukan rapat," ungkap Siko. "Saat kepala sekolah mengecek keberadaan tablet android tersebut yang tersisa hanya kotaknya saja, sementara isinya yang berupa tablet android sudah raib."


Pencurian puluhan tablet android untuk siswa ini membuat pihak sekolah mengalami kerugian hingga Rp 100 juta. Adapun tablet android tersebut dibeli melalui dana bantuan operasional sekolah (BOS).

Lebih lanjut, Siko menjelaskan bahwa pihaknya kini masih mengumpulkan barang bukti tablet android yang dijual SN ke sejumlah lokasi secara acak. "Karena kejadian itu, mirisnya lagi siswa sekolah tersebut tidak dapat melakukan belajar daring karena tidak ada tablet android tersebut," pungkas Siko.

Sebagai informasi, PJJ alias belajar online masih terus diterapkan di tengah pandemi virus corona (COVID-19). Namun demikian, sejumlah masalah kerap terjadi karena penerapan PJJ ini.

Baru-baru ini, ada orangtua yang nekat menggadaikan ponsel pintar (smartphone) milik anaknya hasil pemberian pemerintah di Solo. Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo lantas melaporkan orangtua siswa tersebut ke polisi.

Diketahui, Pemerintah Kota Solo menargetkan 1.500 unit smartphone bagi siswa tidak mampu di Solo. Hal ini diharapkan mampu menunjang kegiatan belajar online selama pandemi COVID-19.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait