Menkes Terawan Bantah Rasio Tes Corona RI di Bawah Standar WHO, Tapi Akui Belum Merata
Instagram
Nasional

Menkes Terawan pun mengakui bahwa kapasitas tes COVID- 19 masih belum merata karena kondisi geografis Indonesia sebagai negara kepulauan. Kini, rasio tes COVID-19 tertinggi berada di provinsi DKI Jakarta.

WowKeren - Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menilai rasio tes virus corona (COVID-19) Indonesia tidak berada di bawah standar yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Terawan beralasan kapasitas pengujian COVID-19 di Indonesia saat ini sudah sebanyak 43-45 ribu per hari untuk negara dengan populasi 270 juta penduduk. Hal ini disampaikan Menkes Terawan dalam webinar HUT Partai Golkar pada Selasa (20/10).

"Sebenarnya tidak tepat jika rasio test dan tracing (disebut) di bawah standar WHO," ujar Menkes Terawan. Diketahui, standar rasio tes COVID-19 yang ditetapkan WHO adalah 38 ribu orang per hari.

Sedangkan jumlah pengujian spesimen COVID-19 di Indonesia masih naik turun. Sebagai contoh, Kemenkes melaporkan 43.305 spesimen diperiksa dalam sehari pada Sabtu (17/10) pekan lalu. Namun pada Selasa (20/10) kemarin, jumlah spesimen yang diperiksa hanya mencapai 31.029.

Adapun setiap orang yang dites COVID-19 bisa diambil lebih dari satu spesimen. Ini berarti, jumlah orang yang diuji per hanya kurang dari angka spesimen tersebut.


Lebih lanjut, Menkes Terawan pun mengakui bahwa kapasitas tes COVID- 19 masih belum merata karena kondisi geografis Indonesia sebagai negara kepulauan. Kini, rasio tes COVID-19 tertinggi berada di provinsi DKI Jakarta.

"Artinya sudah memenuhi, hanya tidak merata," ujar Menkes Terawan. "Karena menyangkut juga daerah penduduk kapasitas dengan negara kepulauan yang sangat berbeda dengan negara lain."

Selain itu, Menkes Terawan juga sempat membantah rasio positif (positivity rate) COVID-19 di Indonesia sudah di bawah standar WHO. Diketahui, WHO menetapkan positivity rate yang aman adalah 5 persen, ini menunjukkan ada 5 orang positif COVID-19 dari setiap 100 orang yang diuji.

Menurut Terawan, positivity rate COVID-19 di Indonesia kini mencapai 14 persen. Namun Terawan menjelaskan bahwa angka tersebut masih lebih rendah dibanding Meksiko dan Bolivia yang positivity rate-nya mencapai 20-50 persen.

Terawan juga menambahkan bahwa positivity rate 5 persen tersebut merupakan standar saat WHO masih awal-awal melakukan penelusuran. "Kalau melihat secara holistik kita bisa melihat bahwa Indonesia sudah masuk dalam range yang baik, positivity rate 14 persen di bawah rata-rata dunia," pungkas Terawan.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru