Seruan Ramai Menggema, Kemenlu Pastikan Tak Akan Boikot Produk Prancis
Nasional

Wakil Menteri Luar Negeri Mahendra Siregar menyebut langkah boikot produk justru akan membuat kondisi semakin buruk. Sehingga pemerintah akan memilih fokus menggaet investor

WowKeren - Pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron yang dinilai kontroversial terkait Islam sukses berujung pada seruan boikot produk negara tersebut di sejumlah negara di dunia. Namun rupanya tidak dengan Indonesia.

Wakil Menteri Luar Negeri Mahendra Siregar memastikan jika pemerintah tidak akan melakukan boikot terhadap produk prancis. Sebaliknya, pemerintah RI akan terus berupaya untuk meningkatkan investasi di negeri ini.

Mahendra menyebut langkah boikot produk justru akan membuat kondisi semakin buruk. Sehingga pemerintah akan lebih memilih untuk fokus menggaet investor guna meningkatkan perekonomian Indonesia.

"Pemerintah Indonesia tidak mempertimbangkan atau membahas hal tadi karena memang hal ini malah akan memperkeruh kondisi," kata Mahendra dilansir CNBC Indonesia, Rabu (4/11). "Kita saat ini justru ingin meningkatkan investasi dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Jadi langkah-langkah seperti itu tidak dilakukan pemerintah."


Terlebih lagi menurutnya, bukan hal yang mudah untuk membedakan dari mana munculnya sebuah produk. Misalnya saja merek Prancis yang ada di Indonesia, belum tentu jika pemiliknya merupakan orang Prancis. Bisa jadi, merek dagang tersebut merupakan hasil kerja sama investasi yang mana produknya dihasilkan di Indonesia.

"Kalau mau realistis membedakan satu produk dari negara A dan negara B hampir tidak mungkin ya," tuturnya melanjutkan. "Contohnya ada sejumlah produk yang ada di Indonesia, katakan dari segi merek dan paten dari suatu negara tertentu, tapi kemudian bagaimana kalau itu investasi dan proses produksinya justru sudah dilakukan di Indonesia."

Selain boikot produk, ia juga berbicara mengenai hubungan diplomasi antara RI dengan Prancis. Menurutnya, hubungan diplomatik ini harus tetap berjalan sehingga pemerintah tidak akan menarik duta besar Indonesia untuk Prancis. Penarikan diplomat justru akan memperkeruh situasi.

"Jangan justru mempersulit dengan tidak adanya komunikasi dan hubungan diplomasi," ujarnya lagi. "Jadi kami tidak mempertimbangkan opsi itu."

Sebelumnya, seruan boikot produk disampaikan oleh MUI. Hal ini perlu dilakukan untuk menuntut Macron meminta maaf kepada umat Muslim.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru