Gabung Masyumi, Eks Penasihat KPK Ungkap Pilpres 2019 Banyak Korupsi
Nasional

Abdullah Hehamahua mengungkap bahwa Pemilihan Presiden 2019 kemarin sarat akan korupsi. Hal ini disampaikan Abdullah yang ikut mendeklarasikan kembalinya Partai Masyumi.

WowKeren - Kritikan atas penanganan korupsi di Indonesia kembali dilayangkan. Kali ini datang dari mantan Penasihat Komisi Pemberantasan Korupsi Abdullah Hehamahua, yang secara spesifik menyoroti Pemilihan Presiden 2019.

Abdullah menyebut Pilpres 2019 kemarin sarat akan korupsi. Tak hanya dari segi politiknya, korupsi bidang intelektual dan material pun terjadi.

"Pilpres yang terakhir, yakni 2019 terjadi political corruption, intelectual corruption dan material korupsi yang luar biasa," ungkap Abdullah. Hal ini disampaikan Abdullah dalam sambutan di deklarasi aktifnya kembali Partai Masyumi, Sabtu (7/11).

Abdullah pun menyatakan keinginannya untuk mengubah bangsa Indonesia ke arah yang lebih baik. Salah satu caranya adalah lewat partai politik yan bisa menguasai parlemen.

"Untuk merubah bangsa ini sesuai cita-cita perjuangan sampailah saya pada pemikiran harus menguasai parlemen," jelas Abdullah, dilansir dari Kontan. "Karena dengan parlemen dapat melahirkan UU, UU membentuk kabinet."


"Dan Presiden, Wapres, Menteri dengan tanda-tangannya bisa melakukan hukum apa saja. Khususnya tentang syariat Islam yang dijamin dalam Pasal 29 Ayat 1 UUD 1945," imbuhnya.

Pada kesempatan yang sama, Abdullah juga turut berkomentar perihal hilangnya taring KPK saat ini. Ia menduga hal ini terjadi akibat intervensi, baik dari pihak dalam maupun luar negeri.

"Setelah saya purna bakti dari KPK, ternyata KPK kemudian diintervensi oleh berbagai pihak dalam dan luar negeri sehingga hari ini KPK sudah tidak lagi bertaring seperti dulu," pungkas Abdullah. "Buktinya adalah bahwa UU yang merugikan bangsa Indonesia disahkan."

Abdullah mendapat posisi sebagai Sekretaris Rehabilitasi dalam deklarasi Masyumi ini. Masyumi sendiri merupakan partai yang sudah dibubarkan di era pemerintahan Presiden ke-1 RI Ir Soekarno.

Dalam deklarasinya, Partai Masyumi rupanya telah membidik sejumlah sosok untuk bergabung. Mulai dari politikus veteran Amien Rais yang baru-baru ini berpisah dengan Partai Amanat Nasional (PAN) dan membentuk Partai Ummat, hingga Imam Besar Front Pembela Islam Habib Rizieq Syihab yang konon akan pulang pada Selasa (10/11) pekan depan.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru