Indro kembali mengenang awal mula ia bisa bergabung dengan Warkop DKI yang telah melambungkan namanya, turut singgung sahabat Dono dan Kasino dalam nostalgia ini.
- Ruth Meliana
- Senin, 09 November 2020 - 20:05 WIB
WowKeren - Indro Warkop kembali mengenang awal mula kariernya di dunia hiburan Tanah Air sebagai seorang komedian. Ia menceritakan bagaimana dirinya bergabung dengan grup lawak legendaris yang telah melambungkan namanya, Warkop DKI.
Pemilik nama lengkap Indrodjojo Kusumonegoro ini mengaku telah mencintai komedi sejak ia masih kecil. Kecintaannya pada dunia komedi ini membuatnya berani terlibat dalam segala bentuk sandiwara lucu saat masih duduk di bangku sekolah.
”Di sekolah sudah main sandiwara dengan lucu, unik-uniklah,” cerita Indro dikutuip dalam YouTube Human on Wheels, Senin (9/11). “SMP saya sudah mulai MC sambil ngelucu.”
”Belum lagi, di Pramuka saya punya tanda kecakapan khusus penghibur, itu enggak diuji dianugerahkan,” sambungnya. “Sampai yang kedua saya dapat yang lebih tinggi lagi, tingkat kedua.”
Indro yang terkenal dengan bakat melucunya tersebut kemudian dipertemukan dengan Kasino Warkop dan Dono Warkop, dimana mereka kelak mencapai ketenaran melalui film-film Warkop DKI. Ketiganya bertemu di Radio Prambors.
Pria berusia 62 tahun ini menceritakan ia pada awalnya hanya diminta untuk menemani Kasino dan Dono siaran di Radio Prambors. Sampai suatu ketika, Kasino yang kagum dengan bakat Indro memintanya untuk bergabung. Dari sinilah Warkop mulai terbentuk.
”Waktu itu saya SMP atau SMA, kalau yang siaran (di Radio Prambors) cuma Dono sendiri, Kasino sendiri,” kenang Indro. “Karena saya sebelah rumah dan kakak sepupu saya pembentuk radio, itu dipanggil ke situ, 'Temenin tuh temenin'.”
”Sampai akhirnya saya diminta sama Mas Kasino, ‘Ndro lu permanen deh, karena kita udah ini nih’,” sambungnya. “Dono kan waktu itu sibuk belajar, terus dia tuh demam panggung banget. Ya sudah akhirnya saya muncul, saya, Kasino, dan Nanu.”
Indro membeberkan kata-kata yang paling diingatkan sekarang dari Kasino. Ia meminta dirinya untuk bergabung dengan mereka secara permanen karena saling membutuhkan. Akhirnya, Indro resmi menjadi koordinator Warkop, termasuk mengurus soal keuangan hingga administrasi.
”Dulu bertiganya itu kalau yang muncul di mana-mana, di gunung, kita kan hibur orang gunung, api unggun segala macam, terus di panggung. Nah itu sampai menjadi anggota Warkop benar-benar, itu di tahun 1976 saya kelas tiga SMA," kenang Indro. “Kasino bilang 'Lu permanen di sini, kita saling butuh’. Jadi Mas Kasino juga tahu gue juga senang.”
(wk/lian)
