Miliaran Semut ‘Serang’ Warga Banyumas, BPBD Ungkap Penyebab Fenomena Ini
Nasional

Sebuah desa di Banyumas saat ini sedang diteror dengan ‘serangan’ miliaran semut. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) lantas menjelaskan penyebab fenomena ini.

WowKeren - Miliaran semut dilaporkan tengah menyerang sebuah desa di Banyumas. Fenomena serangan semut penuh teror tersebut terjadi di Desa Pageraji, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bayumas lantas menjelaskan penyebab munculnya miliaran semut tersebut. Semut-semut itu diduga berasal dari tempat gergajian kayu yang sudah tidak digunakan.

Menurut BPBD, semut tersebut diduga terbawa dari kayu-kayu yang didatangkan dari Lampung. Mereka kemudian berkembang biak dan menjadi sebuah koloni yang besar di desa tersebut.

”Di situ ada pabrik kayu yang dimungkinkan kayu-kayunya dari Lampung,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Banyumas Titik Puji Astuti di kantornya seperti dilansir dari Detik, Senin (16/11). “Dan dicurigai berasal dari situ.”

Titik menjelaskan pihaknya langsung turun tangan begitu mengetahui miliaran semut telah meneror warga Desa Pageraji. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dampak melakukan pembersihan sisa sisa kayu yang ada di bekas tempat gergajian tersebut dengan cara dibakar.


Tak hanya itu, BPBD juga melakukan penyemprotan water cannon Penyemprotan water cannon dilakukan di lingkungan rumah warga dan lokasi gergajian kayu.

”Sehingga penanganan kemarin kita melakukan pembersihan di bekas pabrik kayu itu,” jelas Titik. “Semua kayu-kayu yang ada kita bakar semuanya dan pohon-pohon yang ada di pabrik kayu itu kita semprot pakai pestisida, dari Polresta membantu penyemprotan menggunakan water cannon.”

Sebelumnya, warga desa tersebut telah menjelaskan mengenai fenomena ini. Salah satu warga yang bernama Munjiat (50) mengatakan masyarakat sekitar pernah menanyakan kepada pemilik tempat gergajian kayu perihal sumber datangnya semut tersebut.

Namun, pemilik tempat gergajian mengaku tidak mengetahui asal kayu di tempat gergaji tersebut. Mereka mengaku tidak tahu karena tempat itu sempat dikontrakkan oleh orang lain.

”Tapi yang ditanya jawabannya tidak tahu, karena waktu itu dikontrak sama orang lain, digunakan untuk gergajian kayu,” terang Munjiat. “Jadi dia yang punya tidak tahu dan orang yang ngontraknya sudah tidak di sini.”

(wk/lian)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait