Erick Thohir Ingin Jadikan Bali Pusat Kesehatan RI Bertaraf Internasional
Nasional

Menteri BUMN Erick Thohir ingin menyulap menjadi salah satu pusat kesehatan bertaraf internasional dengan tujuan agar masyarakat Indonesia tak perlu lagi check up kesehatan di negara tetangga lagi.

WowKeren - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengungkapkan keinginannya untuk mengubah Bali menjadi salah satu pusat kesehatan bertaraf internasional. Dengan tujuan agar masyarakat Indonesia yang ingin memeriksakan kesehatan (check up) tak perlu jauh-jauh ke Singapura dan Malaysia seperti yang kerap terjadi saat ini.

"Ini akan menjadi tempat masyarakat Indonesia yang tadinya pada ke Singapura, Malaysia untuk check up, sekarang tinggal ke Bali," ungkap Erick dalam acara "Wajah Indonesia" di Metro TV, Selasa (17/11). "Tidak kalah lah Bali dengan Singapura nanti."

Erick menjelaskan rencana ini merupakan bagian dari peta jalan transformasi BUMN. Rencananya, pemerintah akan mengembangkan bisnis perusahaan negara melalui skema klaster, salah satunya klaster kesehatan.

Pada klaster kesehatan, pemerintah melihat perlu membangun pusat kesehatan di dalam negeri yang mampu memenuhi kebutuhan masyarakat dalam dan luar negeri. Bagi masyarakat Indonesia, pusat kesehatan ini bisa memberikan layanan pemeriksaan hingga pelatihan perawat dan dokter dari dalam negeri.


"Supaya meng-upgrade kita punya service atau kualitas daripada kesehatan," ujarnya. "Kami harapkan di situ jadi training center untuk dokter dan perawat kita."

Pelatihan perawat dan dokter nantinya bisa menjadi solusi bagi penyerapan lulusan akademi keperawatan dan perguruan tinggi di dalam negeri. Di sisi lain, mereka yang sudah melangsungkan pelatihan di training center Bali akan dibukakan akses untuk memperoleh kesempatan kerja di Jepang.

Pasar Jepang dibidik, kata Erick, karena mempunyai kebutuhan yang tinggi, namun tidak semuanya bisa dipenuhi sendiri. Maka dari itu, ini merupakan kesempatan agar pekerja Indonesia bisa memasuki pasar internasional.

"Jepang itu sampai 2045 perlu 750 ribu perawat, di 2025 ini dia butuh kurang lebih 120 ribu. Ini kesempatan yang kita tidak boleh tinggalkan, kebetulan kalau fasilitas bisa bekerja sama dengan Jepang, ini menjadi win-win situation," paparnya.

Pengembangan klaster kesehatan ini tidak hanya terhenti pada hal-hal yang berkaitan pada sektor itu saja namun pemerintah berencana membuka kolaborasi antar klaster. Seperti Bali yang sudah lama dikenal sebagai pusat pariwisata Indonesia juga bisa menjadi nilai tambah keunggulan pusat kesehatan di Pulau Dewata itu. "Ini akan menjadi klaster baru yang menarik, mix antara tourism dan kesehatan di sebuah titik," imbuhnya.

(wk/nidy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru