Masyarakat Masih Rajin Menabung, Pakar Nilai Pemulihan Ekonomi RI Bakal Alot
Unsplash/Raden Prasetya
Nasional

Ekonom Senior Chatib Basri menilai jika krisis yang terjadi saat ini bisa berlangsung lebih lama sebab pemulihan ekonomi nasional akan sangat bergantung pada konsumi.

WowKeren - Perilaku masyarakat ikut menentukan pemulihan ekonomi di tengah pandemi. Ekonomi Indonesia yang mengalami keterpurukan akibat pukulan pandemi dinilai masih membutuhkan waktu yang lama untuk kembali bangkit.

Ekonom Senior Chatib Basri menilai jika krisis yang terjadi saat ini bisa berlangsung lebih lama dari perkiraan. Hal ini disebabkan karena masih banyak masyarakat yang lebih memilih untuk menabung daripada membelanjakan uangnya.

Sehingga hal ini akan menyulitkan peningkatan konsumsi. Padahal, konsumsi masyarakat dinilai menjadi salah satu sumber utama pertumbuhan ekonomi Indonesia selain investasi.

Chatib menilai bisa jadi orang-orang berpikir jika krisis ini akan berlangsung lebih lama. Sehingga alih-alih mengeluarkan uang untuk belanja, mereka akan lebih memilih untuk mempersiapkan tabungan masa depan.


"Orang berpikir jika krisis ini berjalan agak panjang," kata Chatib dalam program Wajah Indonesia 2020 Metro TV yang dikutip Rabu (18/11). "Maka yang mereka lakukan adalah menahan belanja untuk mempersiapkan tabungan ke depan."

Perilaku yang masih menahan belanja ini bisa dilihat dari kalangan atas. Meski memiliki uang lebih namun kalangan atas akan lebih berhati-hati. Hal sebaliknya terjadi pada masyarakat kelas menengah ke bawah. Masyarakat golongan ini justru lebih aktif membelanjakan uang mereka.

Setelah pelonggaran Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dilakukan, belanja kelas menengah bawah telah mengalahkan kelas menengah atas."Jadi yang kita bisa disimpulkan dari chart ini adalah bahwa yang melakukan belanja itu memang adalah kelompok menengah bawah," kata dia.

Melihat pola masyarakat yang seperti itu, Chatib menilai jika penting untuk memberikan bantuan pada masyarakat kelas menengah ke bawah. Sebab, masyarakat yang menerima bantuan tunai ini akan terdorong untuk melakukan belanja. Yang mana, pada akhirnya akan memulihkan konsumsi nasional.

"Karena itu penting sekali untuk pemerintah memberikan BLT atau bantuan sosial, karena jika diberikan kelompok menengah bawah mereka akan spend uangnya," ujar Chatib. "Sementara kelompok menengah atas belum membelanjakan uangnya."

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait