Pencopotan Kapolda Imbas Hajatan Habib Rizieq Diklaim Bernuansa Politis, Istana Beri Klarifikasi
Nasional

IPW memandang pencopotan Kapolda Metro Jaya dan Kapolda Jabar akibat kerumunan hajatan Habib Rizieq bernuansa politis berkaitan dengan pergantian Kapolri pada Januari 2021 nanti.

WowKeren - Kapolri Jenderal Pol Idham Azis memutuskan mencopot dua pejabat tinggi kepolisian buntut kerumunan massa hajatan Habib Rizieq Syihab. Keduanya adalah Irjen Pol Nana Sudjana dari jabatan Kapolda Metro Jaya dan Irjen Pol Rudy Sufahriadi dari posisi Kapolda Jawa Barat.

Namun belakangan pencopotan keduanya dianggap memiliki motif politis berkaitan dengan pencarian sosok Kapolri. Sebab diketahui Idham akan memasuki masa purnabakti pada Januari 2020 mendatang karena sudah berusia 58 tahun.

Indonesia Police Watch (IPW) menilai ada bentuk diskriminasi antar "geng" di internal kepolisian dalam memperebutkan kursi Polri 1. Berikut penjelasan Ketua Presidium IPW, Neta S Pane, dilansir dari RRI.

"Apakah pembiaran kerumunan massa yang dilakukan Rizieq ini, berkaitan dengan isu bahwa kepulangan Rizieq itu atas bantuan mantan Wapres Jusuf Kalla," kata Neta, Selasa (17/11). "Sehingga banyak pihak takut dan terjadi penguatan 'Geng Makassar' dalam kasus Rizieq."


"Akibatnya yang dikorbankan adalah Kapolda Metro Jaya sebagai bagian dari 'Geng Solo'. Dalam kasus pencopotan dua Kapolda pasca 'teriaknya' Jokowi dalam kasus kerumunan massa Rizieq," imbuh Neta, dikutip pada Rabu (18/11).

Pasalnya sosok Nana sendiri merupakan salah satu yang kandidat Kapolri, dalam hal ini berasal dari 'Geng Solo'. "Sebab itu IPW melihat kasus pencopotan kedua Kapolda sarat nuansa politis, terutama berkaitan dengan bursa calon Kapolri dimana Kapolda Metro disebut-sebut sebagai salah satu calon dari Geng Solo," kata Neta.

Namun tudingan menghebohkan ini pun sigap dibantah pihak Istana Kepresidenan. Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Donny Gahral Adian menegaskan pencopotan Irjen Nana dan Irjen Rudy merupakan bentuk konsekuensi dari kelalaian yang dilakukan keduanya. Pencopotan mereka sama sekali tidak berkaitan dengan penggantian Kapolri.

"Tidak ada, ini murni buntut dari pembiaran massa Habib Rizieq baik yang di Petamburan maupun yang di Mega Mendung," tutur Donny. "Kalau pergantian Kapolri itu sudah ada prosedurnya lah, itu harus dibedakan."

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru