Menkes Terawan Ungkap Titik 'Rawan' di Lokasi Wisata Selama Libur Panjang, Mana Saja?
Instagram
Nasional

Di titik-titik tertentu, Menkes Terawan menilai sangat rawan terjadi kerumunan sehingga perlu perhatian khusus, baik dari pengunjung maupun pihak pengelola.

WowKeren - Jika biasanya liburan panjang disambut antusias tanpa beban oleh masyarakat maka hal itu sangat berbeda tahun ini. Pandemi COVID-19 membuat aktivitas-aktivitas yang berpotensi memicu kerumunan memunculkan kekhawatiran akan hal yang buruk.

Sehingga untuk menghabiskan waktu liburan, masyarakat harus bisa menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penularan COVID-19. Menteri Kesehatan RI Terawan Agus Putranto membeberkan tempat-tempat yang rawan terjadi penularan virus corona di tempat wisata.

Liburan panjang akhir tahun dikhawatirkan bisa memicu peningkatan kasus positif corona di negeri ini. Sehingga masyarakat harus mewaspadai titik-titik rawan tersebut untuk menekan semaksimal mungkin potensi penularan.

"Tempat yang rawan pada tempat wisata adalah mulai dari area parkir, loket tiket, pintu masuk, objek yang diminati, tempat ibadah," kata Terawan di Bali, Kamis (26/11). "Kamar mandi atau toilet, kantin atau rumah makan dan pintu keluar. Hal ini harus mendapat perhatian luas."


Di titik-titik itu, Terawan menilai sangat rawan terjadi kerumunan sehingga perlu perhatian khusus, baik dari pengunjung maupun pihak pengelola. Selain itu, ada sejumlah hal yang juga harus diperhatikan saat liburan di tengah pandemi.

Misalnya karakteristik kegiatan yang akan dilakukan. Begitu juga dengan jenis tempatnya, terbuka atau tertutup. Tak kalah penting, adalah jumlah tamu.

"Tempat kegiatannya, jumlah tamunya, kelompok rentan, kegiatan, lokasi kegiatan apakah indoor atau outdoor," urainya lagi. "Karakteristik kegiatan apakah menyanyi, khotbah, ceramah, dan aktivitas lainnya harus dipilah-pilah."

Terkait libur panjang ini, pemerintah mewacanakan untuk memangkas jumlah harinya. Tentu saja hal ini dikhawatirkan akan berdampak pada pelaku usaha hotel maupun restoran.

Ahli epidemiologi dari Griffith University Dicky Budiman menilai tindakan pemerintah untuk mengurangi libur panjang demi cegah klaster COVID-19 sudah tepat. Meski demikian, Dicky tetap menyoroti kegiatan lain yang perlu ditunda karena juga berpotensi memicu klaster virus corona. Misalnya Pilkada Serentak 2020 Desember mendatang.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait