Kabar Gembira, BPOM Sebut Vaksin Sinovac Penuhi Aspek Kehalalan
Nasional

Penilaian tersebut diambil berdasarkan inspeksi yang dilakukan Majelis Ulama Indonesia (MUI) bersama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) ke pabrik Sinovac di Beijing, Tiongkok, beberapa waktu lalu.

WowKeren - Vaksin virus corona (COVID-19) buatan Sinovac kini masih menjalani uji klinis tahap III di Bandung, Jawa Barat. Adapun unsur kehalalan vaksin Sinovac menjadi sangat penting bagi masyarakat Indonesia yang mayoritas Muslim.

Terkait hal ini, Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny Lukito menyebut bahwa vaksin Sinovac memenuhi aspek kehalalan tersebut. "Alhamdulillah dari aspek mutu dari hasil yang didapatkan inspeksi BPOM, Bio Farma dan Majelis Ulama Indonesia, aspek halalnya bisa dikatakan sudah memenuhi, sudah sesuai aspek obat yang baik," tutur Penny pada Jumat (27/11).

Penilaian tersebut diambil berdasarkan inspeksi yang dilakukan Majelis Ulama Indonesia (MUI) bersama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) ke pabrik Sinovac di Beijing, Tiongkok, beberapa waktu lalu. Tak hanya kehalalan, aspek mutu dan keamanan vaksin Sinovac juga dinilai baik.

Sedangkan dari segi efficacy atau khasiat, ada kabar menggembirakan berdasarkan data 1 bulan. Vaksin Sinovac disebut menghasilkan kekebalan ke relawan uji klinis tahap III di Bandung.


Meski demikian, vaksin Sinovac masih harus menunggu izin penggunaan darurat alias emergency use authorization (EUA) dari BPOM sebelum bisa diedarkan ke masyarakat Indonesia. Untuk mengeluarkan izin darurat tersebut, BPOM pun harus menggunakan data interim pengamatan 3 bulan. Nantinya, data tersebut akan dipadukan dengan data dari negara lain seperti Brasil.

"Aspek keamanan akan terus kita pantau selama tiga bulan, nanti enam bulan penuh ke depan," ungkap Penny. "Kita butuh vaksin yang tidak hanya bermutu dan aman, tapi juga efektif, memiliki khasiat yang baik."

Berdasarkan penghitungan, Bio Farma dan Tim Riset Unpad baru bisa menyerahkan data interim pada awal Januari 2021 mendatang. Penerbitan EUA untuk vaksin COVID-19 ini harus bisa memberikan jaminan mutu dan khasiat.

"Pemerintah hanya memberikan vaksin, walaupun dipercepat tapi persetujuan tetap berbasis scientific dan memberikan jaminan mutu yang baik, keamanan dan juga efikasi yang cukup," ujar Penny pada Kamis (26/11). "Kita masih menunggu analisis data yang cukup sehingga BPOM memberikan EUA."

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait