Stok Darah Menurun, PMI Minta Masyarakat Tak Takut Donor Saat Pandemi
Unsplash/LuAnn Hunt
Nasional

PMI telah menerapkan protokol kesehatan pencegahan COVID-19 yang ketat sehingga masyarakat tidak perlu khawatir lagi soal penularan virus saat mendonorkan darah.

WowKeren - Palang Merah Indonesia mencatat adanya penurunan jumlah pendonor darah selama tahun 2020 jika dibandingkan tahun lalu. Untuk itu, PMI menyerukan pada masyarakat untuk tetap aktif mendonorkan darah mereka di masa pandemi COVID-19.

Masyarakat diminta untuk tidak perlu khawatir mendonorkan darah saat masa pandemi. Sebab, PMI sendiri telah menetapkan protokol kesehatan yang ketat untuk mencegah penularan.

Ketua Bidang Unit Donor Darah PMI Pusat, Linda Lukitari Waseso mengatakan jika pihaknya secara rutin melakukan penyemprotan disinfektan. Begitu juga dengan petugas akan diwajibkan untuk memakai APD.

"Untuk tempatnya kami melakukan baik, donor chair-nya maupun tempat tidur, dan seluruh ruangannya disemprot disinfektan sehari tiga kali," kata dia melalui akun Youtube BNPB, Jumat (26/11). "Begitu juga peralatannya dan petugas pun memakai alat pelindung diri supaya selain menjaga pelaksananya aman."


Protokol kesehatan ketat juga harus diterapkan oleh pendonor. Mereka harus selalu memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan menggunakan sabun, hingga menghindari kerumunan. Dengan adanya penerapan protokol kesehatan yang ketat maka masyarakat tidak perlu khawatir lagi saat mendonorkan darah.

Linda menyebutkan jika hingga saat ini belum ada laporan kasus adanya penularan COVID-19 melalui darah. Bahkan WHO sendiri mencatat jika sebagian besar penularan COVID-19 disebabkan oleh droplet.

Linda mengatakan jika selama pandemi terjadi penurunan jumlah donor darah. Sehingga hal ini turut mempengaruhi jumlah stok darah yang ada.

"Kalau soal berapa angka normalnya itu adalah dua persen dari populasi, jadi masing-masing wilayah berbeda," jelas Linda. Penurunan jumlah donor berkisar antara 30 sampai 50 persen bahkan sempat menyentuh angka 70 persen saat Ramadan lalu.

Sementara itu, kebutuhan akan transfusi darah masih tetap ada sehingga penting untuk memastikan agar stok darah selalu tersedia. Per tahunnya, PMI membutuhkan 5 juta kantong darah. "Kebutuhan akan transfusi ini tetap saja besar. Makanya sangat penting ketersediaan ini," ujar Ketua Departemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi FKUI RS Persahabatan, Agus Dwi Susanto.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru