Gagal Capai Target, Penanggulangan HIV di RI Masih Hadapi Tantangan Berat
Getty Images
Nasional

Penanggulangan HIV di Indonesia masih mengalami tantangan. Misalnya faktor pendanaan. Kerja LSM yang dinilai sebagai ujung tombak, sebagian besar masih didanai oleh pendonor.

WowKeren - Setiap tahunnya, hari AIDS (Acquired Immuno Deficiency Syndrome) sedunia diperingati setiap tanggal 1 Desember. Indonesia menjadi salah satu negara dengan respons pencapaian hasil terendah dalam penanggulangan HIV di dunia.

Hal itu terlihat dari angka statistik di Indonesia, yakni terdapat 133 ribu orang mengakses terapi antiretroviral di 2020 dan 640,443 orang hidup dengan HIV (berdasarkan estimasi di 2020). Dalam pertemuan tingkat tinggi di kantor pusat PBB pada 2016 lalu, disepakati target ambisius guna mencapai target 90-90-90 pada akhir 2020.

Diketahui, 90-90-90 atau disebut ninety-ninety-ninety adalah target ambisius untuk mengakhiri pandemi HIV. Indonesia turut hadir dalam pertemuan tersebut.

"Estimasi jumlah orang dengan HIV AIDS (ODHA) di Indonesia pada 2020 adalah 640.443 orang," kata Executive Director Indonesia AIDS Coalition, Aditya Wardhana, Senin (30/11). "Jika target global yang di harapkan sebesar 90 persen artinya 576.399 orang dapat teratasi. Namun capaian Indonesia pada 2020 hanya sebesar 54 persen yakni sekira 344.525 orang."


Ini artinya, Indonesia masih memiliki gap yang cukup jauh dari target yang harus terlaksana. "Alhasil Indonesia memiliki gap terhadap komitmen sebanyak 231.874 orang," tambahnya.

Penanggulangan HIV sendiri di Indonesia masih mengalami tantangan. "Kepemimpinan program AIDS menjadi kabur, pasca dibubarkannya Komisi Penanggulangan AID Nasional (KPAN) pada 2016," tambahnya.

Lalu masalah lainnya ada pada faktor pendanaan. Kerja LSM yang dinilai sebagai ujung tombak, sebagian besar masih didanai oleh pendonor. Ia menyebut jika partisipasi LSM maupun komunitas belum dipandang sebagai bagian dari sistem kesehatan.

"Kerja dan partisipasi LSM dan komunitas belum dipandang sebagai bagian dari struktur sistem kesehatan," imbuhnya. "Salah satu buktinya, pendanaan bagi kerja LSM dan komunitas ini belum dianggarkan dari APBN dan APBD."

Diketahui, baik HIV maupun AIDS merupakan penyakit yang menyerang sistem kekebalan tubuh. Tak heran jika kelompok ODHA dianggap sebagai salah satu kaum yang rentan dan paling berisiko jika tertular virus corona.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru