Tiongkok Sukses Nyalakan Matahari Buatan, Apa Fungsinya?
AFP/Chinese Academy of Scienc
SerbaSerbi

Tiongkok berhasil menyalakan reaktor fusi nuklir berukuran besar pada Jumat (4/12) kemarin. Reaktor ini disebut menghasilkan energi yang luar biasa sampai dijuluki matahari buatan.

WowKeren - Tiongkok menjadi salah satu negara yang fokus mencari energi baru, termasuk di bidang nuklir. Dan kekinian Negeri Tirai Bambu dilaporkan telah berhasil menyalakan reaktor fusi nuklir yang dijuluki sebagai matahari buatan untuk pertama kalinya.

Dilaporkan AFP yang mengutip sejumlah media lokal Tiongkok, peristiwa hebat ini terjadi pada Jumat (4/12) kemarin. Keberhasilan Tiongkok menyalakan reaktor fusi nuklirnya pun menjadi indikator bahwa kemampuan risetnya telah sangat berkembang dan tak kalah bersaing dengan negara maju lain.

Reaktor HL-2M Tokamak adalah perangkat fusi nuklir terbesar dan paling canggih yang dikembangkan oleh para ilmuwan Tiongkok. Perangkat itu diharapkan bisa menjadi sumber energi ramah lingkungan di masa depan.

Media People's Daily milik Partai Komunis Tiongkok mewartakan, reaktor HL-2M Tokamak memanfaatkan medan magnetik yang sangat kuat untuk meleburkan plasma panas yang bisa mencapai suhu di atas 150 juta derajat Celcius. Suhu ini 10 kali lebih panas ketimbang inti Matahari.


"Pengembangan energi fusi nuklir bukan satu-satunya cara untuk menjawab kebutuhan energi strategis Tiongkok," jelas People's Daily, dilansir pada Sabtu (5/12). "Tetapi juga penting untuk pembangunan energi serta ekonomi nasional yang berkelanjutan."

Ilmuwan Tiongkok sudah memulai proyek pengembangan reaktor fusi nuklir berukuran kecil sejak 2006. Riset kemudian berkembang hingga pada akhir 2019 kemarin sebuah reaktor fusi nuklir berukuran raksasa ini berhasil dibangun di Provinsi Sichuan.

Fusi nuklir sendiri dianggap sebagai puncak dari pengembangan energi, karena meniru cara Matahari. Bahkan reaktor fusi nuklir yang berhasil dinyalakan ini sampai disebut sebagai matahari buatan karena begitu tingginya suhu serta energi yang dihasilkan.

Dalam proses fusi, nukleus atom dilebur untuk menghasilkan energi yang sangat besar. Berbeda dengan reaksi fisi, reaksi fusi nuklir tak menghasilkan emisi gas rumah kaca dengan risiko sampingan yang jauh lebih kecil.

Dengan demikian, energi yang dihasilkan pun bersih namun memerlukan biaya yang sangat besar untuk membangunnya. Tiongkok sendiri tak membuka detail berapa biaya pembangunan "matahari buatan" ini, namun proyek serupa yang dikembangkan sejumlah negara disebut menelan biaya sampai USD 22,5 miliar atau setara Rp 318 triliun.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terbaru