Belum Ada Data Uji Fase III, Pemerintah Diminta Tak Buru-Buru Pakai Sinovac
Nasional

Kendati nantinya penggunaan vaksin sudah mendapat izin edar atau persetujuan penggunaan pada masa darurat atau (EUA) dari BPOM, memerintah diminta tak memakainya dulu.

WowKeren - Sebanyak 1,2 juta vaksin COVID-19 telah tiba di Indonesia pada Minggu (6/12). Vaksin ini tiba melalui Bandara Soekarno-Hatta via pesawat Garuda Indonesia.

Terkait kedatangan vaksin ini, pemerintah diingatkan untuk tidak terburu-buru. Ahli Pandemi dan Epidemiolog dari Universitas Griffith Australia Dicky Budiman mengingatkan jika hingga saat ini belum ada data mengenai keamanan dan kemanjuran dari uji klinis tahap ketiga vaksin itu di seluruh dunia.

Kendati nantinya penggunaan vaksin sudah mendapat izin edar atau persetujuan penggunaan pada masa darurat atau emergency use authorization (EUA) dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM), memerintah diminta tak memakainya dulu.

"Sinovac belum ada data memadai di aspek keamanan dan kemanjuran dari uji fase III," kata Dicky dilansir CNN Indonesia, Senin (7/12). "Jadi menurut saya ya harus menunggu dan tidak bisa dipaksakan dengan penggunaan mekanisme darurat."


Sinovac, disebutnya berbeda dari Pfizer maupun Moderna yang sudah saling mengklaim efektivitas masing-masing. Sinovac bahkan belum melakukan penelitian pendahuluan yang berisi kemanjuran serta keamanan vaksin. "Betul, kita harus menunggu (laporan)," kata Dicky.

Oleh sebab itu, pemerintah harus menunggu terlebih dahulu mengenai laporan keamanan dan kemanjuran vaksin COVID-19 buatan Sinovac. Presiden Joko Widodo sendiri sebelumnya menyatakan jika vaksin yang sudah tiba di Indonesia tidak akan langsung digunakan. Namun, harus melalui tahapan lagi di BPOM. Vaksin baru dapat digunakan setelah mendapatkan EUA dari BPOM.

"Meskipun vaksin corona telah tiba di Indonesia," kata Jokowi di melalui akun YouTube Sekretariat Presiden, Minggu (6/12). "Tapi pelaksanaan vaksinasi harus melewati tahanan evaluasi BPOM untuk memastikan aspek mutu, keamanan dan efektivitas."

Pemerintah akan terus mendatangkan vaksin secara bertahap. Selanjutnya, vaksin dijadwalkan akan datang pada Januari mendatang. Untuk Januari, dosisnya akan lebih banyak dari yang sekarang yakni sekitar 1,8 juta.Tak hanya itu, Indonesia juga akan mendatangkan bahan baku curah vaksin Sinovac.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait