Masyarakat Setuju Soal Vaksin COVID-19 Mandiri Asalkan Penuhi Syarat Ini
Nasional

Pemerintah telah menegaskan jika vaksin COVID-19 tak semuanya diberikan secara gratis. Sebagian besar masyarakat pun mengakut tak masalah dengan adanya vaksin COVID-19 mandiri asalkan memenuhi syarat berikut.

WowKeren - Vaksin virus corona (COVID-19) asal Tiongkok, Sinovac, telah tiba di Indonesia. Vaksin ini masih akan diuji mutu oleh PT Bio Farma (Persero) dan BPOM sebelum didistribusikan.

Meski sudah tiba, vaksin ini tak serta merta dibagikan ke masyarakat, melainkan untuk garda terdepan terlebih dulu, seperti tenaga kesehatan, pejabat pemerintah. Baru setelahnya pemerintah akan menyediakan lebih banyak vaksin dari produsen lain, termasuk Pfizer, Sinopharm, dan Bio Farma, untuk didistribusikan ke masyarakat.

Namun, vaksin-vaksin tersebut tak serta merta diberikan secara cuma-cuma. Pasalnya, sebagian dari vaksin tersebut diminta membayar alias mandiri.

Menanggapi ini, sejumlah masyarakat kompak menjawab rela membayar vaksin demi menghindari virus corona. Asalkan hasil uji klinis vaksin tersebut benar-benar berhasil.

Seperti Tuti (25), yang mengaku siap melakukan vaksin mandiri. Selain pertimbangan pencegahan penyakit, ia mengakui pemerintah sudah babak belur mengeluarkan dana untuk penanganan COVID-19.

"Saya tidak menunggu vaksin gratis, karena kemampuan pemerintah juga terlihat sudah sangat berat menanggulangi pandemi COVID-19," ungkap Tuti dilansir CNNIndonesia, Rabu (9/12). "Apalagi, penduduk Indonesia besar jadi banyak masyarakat yang butuh untuk dapat vaksin gratis."


Menurutnya, semakin lama pemberian vaksin maka ekonomi akan semakin terpuruk. Sebab, jika penularan terus berlanjut, maka pembatasan sosial masih berlangsung.

Karena itu, ia rela membayar sendiri vaksin, namun dengan batas kesanggupan bayar di kisaran Rp 400 ribu-Rp 500 ribu per dosis. "Jangan lebih dari itu, akan menambah beban kami sebagai masyarakat. Belum lagi dalam satu keluarga kan ada beban lain yang harus dipenuhi, jadi kalau bisa disubsidi pemerintah sedikit untuk meringankan beban," pintanya.

Senada, Akbar (29) mengaku siap untuk membayar vaksin secara mandiri. Sebab, ia menilai vaksin bisa melindungi dirinya dan keluarga dari paparan corona.

Akbar pun menyebutkan jika dirinya sanggup membayar vaksin COVID-19 tersebut apabila harganya berada di bawah Rp 1 juta. "Tapi kalau mau hasil maksimal, sebaiknya vaksin di bawah Rp 500 ribu. Semakin banyak orang dapat vaksin, penyebaran virus corona semakin sempit," jelasnya.

Di lain sisi, ada Abdul (27) mengaku belum siap membayar vaksin secara mandiri. Alasannya karena hasil uji klinis tahap III vaksin Sinovac tersebut belum keluar. "Vaksin Sinovac kan belum teruji, jadi saya belum rela bayar mandiri. Hasil uji klinis III belum kelar soalnya," ungkapnya.

Ia bahkan mengaki belum mau ikut program vaksinasi jika hasil uji klinis tahap III vaksin Sinovac belum rilis. Dengan alasan ingin menghindari risiko yang tak diinginkan.

(wk/nidy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait